Thursday 29 September 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 55

55. Pertempuran defensif 100 meter diatas tanah ①


Ah, Aku ketiduran.
Un.
Aku benar-benar tertidur.
Walaupun Aku akan tidur sedikt lagi, Aku tiba-tiba terbangun.
Mmm?
Perasaan ini yang membuat bulu badanku berdiri.
Ini mungkin berbahaya.



Aku muncul dari batunya dan lihat kebawah.

『Anograch LV6 Gagal menaksir statusnya』
『Anograch LV3 Gagal menaksir statusnya』
『Anograch LV8 
 HP:165/168(Hijau)
 MP:38/38(Biru)
 MP:38/38(Kuning)
   :109/118(Merah)
 Gagal menaksir statusnya』
『Anograch LV5 Gagal menaksir statusnya』
.....

Sepasukan monyet mengambil posisi didepan mataku.
Ada sekitar 50 dari mereka.

Eh?
Yang benar saja?
Mereka pastinya menyadari tempat ini.
Mengapa?
Kamuflase dari batunya harusnya sempurna.
Aku mengerti itu karena Aku telah melihatnya dari luar.
Tempat ini harusnya dengan sekilas hanya terlihat sebagai dinding yang bonjol.
Kenapa, kenapa!?

Satu-satunya yang bisa kupikirkan adalah monyet yang mirip yang Aku telah kalahkan beberapa waktu yang lalu.
Apa dia melakukan sesuatu?
Apakah itu bau khusus?
Aku tidak tahu.
Tapi, sekarang ini, si monyet-monyet itu sedang menungguku.
Kelihatannya mereka akan memanjat dindingnya kapanpun juga.
Maksudku, mereka mulai memanjatnya.

Uwa, ini buruk!
Memang, bahkan monyet-monyet itu terlihat kesulitan memanjat dinding vertikalnya, dan kecepatan memanjatnya juga lumayan lambat.
Harusnya akan memakan beberapa menit sebelum mereka sampai.
Sementara itu, Aku harus bertindak.

Disini, melarikan diri lewat langit-langit sepertinya pilihan terbaik.
Jelas-jelas mustahil bagiku untuk menghadapi monyet sebanyak itu.
Yosh, karena telah diputuskan, mari cepat kabur.
Huh?
Warna langit-langitnya berubah setengah?
Gak mungkin!?
Ini sangat licin!?
Benangku hampir tak bisa nempel?
Apa ini....

Litologi langit-langitnya berubah  sekitar 1 atau 2 meter dari dindingnya.
Jangan kira kakiku, bahkan benang dengan kekuatan tempel maksimumpun hampir tidak menempel ke batu licinnya.
Sekarang jadi mustahil untuk melarikan diri lewat langit-langitnya.

Jika begitu, Aku tak ada pilihan kecuali untuk kabur kesamping sepanjang dindingnya.
Walaupun kurasa mereka akan mungkin mengejarku, maka kami akan bertarung siapa yang lebih gigih.
Yosh, kalau begitu a......Bam!

Ue!?
Apa!?
Batu!?
Uwa, mereka melempari batu?
Maksudku, batunya sampai meskipun ada jarang yang lumayan dari tanah ke sini!?
Uwa, mereka melemparnya lagi!?

Aku buru-buru kabur kedalam batu.
Batunya mengenai tempat dimana Aku berada.
Memang, sepertinya batunya tidak memiliki kekuatan sekuat itu karena dilempar dari tanah.
Tapi, jika Aku kena saat Aku menempel di dinding vertikal, Aku mungkin akan jatuh.
Jika dilihat bahwa batunya mengenai tempat Aku berada dengan akuratnya, mereka pasti memiliki "Lempar" atau "Akurasi" atau mungkin keduanya.

Aku merinding dan ketakutan.
Mustahil untuk kabur.
Apa yang harus kulakukan?
Tidak, hanya ada satu jalan tersisa.
Aku tak ada pilihan kecuali menangkapnya.

Untungnya, rumahnya disini meskipun sederhana.
Aku harus memperkuat disini sebanyak mungkin sebelum si monyet-monyet itu datang.
Walaupun pertarungan ini memerlukan menempel ke dinding yang sama, kali ini pihak lainnya tidak memiliki keuntungan geografis tidak seperti lebah-lebah.
Malah, keuntungan geografisnya disini karena rumah sederhananya bisa digunakan sebagai pijakan dan benteng.
Aku tak ada pilihan kecuali melakukannya.

Pertama-tama, Aku sebarkan benang-benang.
Aku menempelkannya ke dinding dengan "Kendali Benang".
Walaupun sederhana, pasti jadi sulit untuk memanjat dindingnya.
Pekerjaannya tidak berjalan banyak karena Aku melakukannya sambil menghindari batu-batu yang dilempar.
Sambil melakukan itu, monyet grup pertama telah memanjat setengah dari dindingnya.

Ini buruk.
Kecepatan memanjat monyet-monyet itu lebih cepat dari yang kuduga.
Mustahil untuk menghentikan semua monyet-monyetnya dengan jumlah benang yang baru saja telah kusebarkan.
Apa yang harus kulakukan?
Aah, apakah ada apapun yang bisa menyerang pihak lain dari sini?.
Aku memiliki "Lempar" dan "Akurasi", jadi Aku hanya butuh sesuatu untuk dilempar....

Ah, walaupun bukan sesuatu untuk dilempar, Aku memiliki sesuatu yang bisa dijatuhkan!

Aku muncul dari batunya dan mengaktifkan "Sintese Racun".
Tentu saja, Aku tidak menggunakan racun lemah.
Racun kuasa yang telah terlatih olehku di kehidupan laba-laba ini, Racun Laba-laba.

Sebuah bola Racun Laba-laba yang muncul didepanku tertarik oleh grafitasi dan jatuh apa adanya.
Monyet yang memanjati dindingnya tidak akan bisa menghindari ini.
Bolanya mengenai wajahnya dengan pas, dan monyetnya jatuh sambil menggeliat kesakitan.
Ini bagus!

Aku buru-buru periksa konsumsi MPnya.
MP yang termakan hanya 1.
Dengan kata lain, Aku memiliki maksimum 40 peluru.
Jika kupikir bersamaan dengan jumlah yang digunakan oleh "Kendali Benang", maka sekitar 25 peluru.
Jika Aku bisa mengenai semua peluru, sekitar setengah monyet-monyet itu akan mundur dari pertarungannya.

Aku jatuhkan peluru kedua seketika.
Ini juga mengenainya, dan seekor monyet jatuh.
Mari lakukan ini dengan cepat.
Jika kau bisa menjatuhkannya, kau jatuhkan seperti ini.

《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Sintese Racun LV1』 telah menjadi 『Sintese Racun LV2』》

Walaupun level skillnya naik, akan kuperiksa nanti.
Lagi pula, Racun Laba-labanya lebih kuat daripada racun yang baru ditambah.

Walaupun Aku berhasil mengurangi jumlah monyet-monyet itu, mereka mulai menanggulanginya.
Mereka menghindari bergerak dibawah sarangnya dan mulai bergerak kesamping.
Aku jatuhkan semua racunnya sebelum mereka selesai bergerak kesamping.

《Kecapakan skill tercapai. Skill 『Akurasi LV2』 telah menjadi 『Akurasi LV3』》

Yosh yosh.
Monyet-monyet itu jatuh dengan lucunya.
Tapi, mereka telah bergerak ke samping.
Kelihatannya tetesan racunnya tak bisa digunakan lagi.
Ada kekhawatiran terhadap sisa MPnya, jadi mungkin ini waktu yang sempurna.

Aku lepaskan benang-benang kearah laju monyet-monyet yang bergerak disamping itu.
Pertarungan ini baru saja dimulai.












Chapter Sebelumnya

No comments:

Post a Comment