Wednesday 14 September 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 48

48. Jalan, bercabang?


Aku terus berjalan di jalan yang lurus dan akhirnya, akhirnya, Aku sampai!
Ada jalan bercabang!
Jalan?



Un.
Sebuah jalan besar tak berguna menjulur dihadapanku.
Ini itu, maksudku jalannya bercabang, atau mungkin harus kukatakan, jalannya menjulur, atau mungkin, jalannya menghilang.
Jika kau tanya  seberapa lebar jalannya, Aku tidak bisa melihat ujung yang lain meskipun Aku memiliki "Penglihatan Malam" dalam kegelapan ini.

Err.
Kemana Aku harus pergi?
Sampai sekarang, Aku tidak khawatir tentang tersesat karena hanya ada satu jalan lurus, tapi sekarang di jalan lebar kosong ini, Aku kebingunan.
Seperti Aku telah memasuki padang pasir.
Agak mengerikan karena Aku tidak tahu kemana Aku harus pergi.

Kalau tidak salah, saat berjalan untuk waktu yang lama tanpa berubah pemandangannya, seseorang akan tidak sadar berjalan memutar dan akhirnya, kembali ketempat dia mulai.
Tetap saja, Aku tidak berpikir itu akan terjadi pada badan seekor laba-laba, tapi Aku sungguh tidak tahu kemana Aku harus pergi.
Ngomongin tentang hal yang bisa dijadikan tanda, disekitar sini hanya ada pilar batu.
Mereka semua terlihat sama, jadi tidak akan yang bisa digunakan sebagai tanda karena tidak ada bentuk apapun yang berbeda.
Karena ada serangga siput dimana-mana, disaat terburukpun, Aku tidak akan mati kelaparan.
Tetapi, Aku tidak berpikri Aku akan bisa menyadari bahwa Aku tersesat meskipun Aku tersesat.

Yaa, mari kembali ke dasar penjelajahan labirin dan maju disamping dindingnya.
Seperti biasa, Aku berjalan disamping dinding kanan.

Tetapi, ini benar-benar lebar.
Rentangan lebarnya luar biasa.
Ditambah lagi, ini juga agak tinggi.
Atap yang ditiangkan oleh pilar batu sepertinya setinggi sekitar 100 meter.
Tinggi se-menara.
Berkat itu, tidak ada perasaan sedang terkunci meskipun Aku didalam dungeonnya.
Gimana bilangnya ya, walaupun penuh dengan batu, masih ada keindahan alam.
Saat Aku berada disini, Aku mengerti betapa kecilnya diriku ini.

Di hidupku sebelumnya, ada program TV yang menunjukkan daerah dunia yang belum dijelajah.
Jujur saja, Aku waktu itu tidak terkagum akan hal seperti itu.
Untukku, pemandangan indah yang terlihat di layar hanyalah cerita dunia luar yang tak ada kaitannya sama sekali.
Tidak ada rasa kegirangan, hanya pengabaian.
Mengapa Aku menonton program itu jadi misteri.

Tapi, sekarang Aku disini.
Ini dunia tempat Aku hidup.
Ini bukan tak ada kaitan.
Aku tidak bisa abaikan.
Terkagum dengan tempatku sekarang ini, saat Aku ada seorang manusia itu pasti tak terbayangkan.
Ditambah lagi, Aku juga berpikir bahwa Aku tidak akan bisa melakukannya jika Aku hanya menetap didalam sarangku yang disebut rumah.
Dengan makna seperti itu, Aku mungkin harus berterima kasih kepada manusia piromaniak itu yang menyeretku ke dunia luar.

Ah, Aku jadi jengkel jika Aku mengingatnya.
Tidak, itu bukan baik-baik saja.
Kaya Aku bisa memikirkan orang seperti itu.
Lain kali Aku bertemu dia, Aku akan balut dia dengan benangku, menyeretnya kedalam dungeon, dan akhirnya, menghabisinya dengan "Taring Beracun".

Fuu.
Aku mengingat sesuatu tak enak.
Aku harus melihat keindahan dungeon ini untuk menyembuhkan diriku.

『Bugragrach LV14 Gagal menaksir statusnya』

Seekor monster raksasa muncul pelan-pelan.
Walaupun penampilan seluruhnya memberikan kesan seekor pemalas, mulutnya langsung menghancurkan kesan seperti itu.
Taring-taring bergerigi yang tak terhitung menyerupai mulu raksasa seekor buaya.
Jika mulu brutal seperti itu ditempelkan pada badan seekor monster seperti kera, jadinya sangat tidak cocok dan terlihat buruk sekali.

Aku tidak tersembuhkan.

Yasudahlah.
Ini dungeon.
Bukan alam.
Ini bahaya.
OK?
Ya, dimengerti.

Oleh karena itu, Aku mulai kabur sambil menghilangkan keberadaanku.




Entah bagaimana jadinya berakhir tanpa ketawan.
Yaa, Aku membayangkan sesuatu yang Aku sungguh tidak inginkan.
Area besar tak berguna ini, jangan bilang inilah lapisan terdalam?

Walaupun Aku tidak tahu perbedaan dari setiap lapisan, tidak aneh untuk berpikir bahwa lapisannya telah berubah setelah berjalan di jalan yang lurus itu dan berujung di area yang terlalu besar seperti ini.
Jalan satu-satunya hanya lurus dan tidak ada rasa bahwa Aku berjalan turun, mungkin turunannya sangat kecil Aku tidak menyadarinya.
Jika berpikir seperti itu, bukannya begitu?

Tidaktidak.
Ini pasti berbeda, kan?
Aku cuman memasuki tempat yang lebar.
Un.
Atau, kebalikannya, Aku berjalan naik ke lapisan tengah.
Ah, mari pikir begitu.
Ya, ini pastilah lapisan tengah.
Akhirnya, Aku telah melarikan diri dari lapisan bawah yang berbahaya itu.

『Bugragrach LV8 Gagal menaksir statusnya』
『Bugragrach LV4 Gagal menaksir statusnya』
『Bugragrach LV11 Gagal menaksir statusnya』

Apa ada alasan mengapa monster seperti itu berada di lapisan tengah ini?
Aku manusia tak terlihat.
Ah, harusnya laba-laba.
Untuk sementara waktu, Aku hilangkan keberadaanku.
Dan Aku kabur diam-diam.

Setelah cukup menjauhkan diriku, kalau dipikir-pikir, Aku masih belum menaksir monster-monster itu.

『Bugragrach: Seekor monster cacat yang memiliki rangan raksasa. Mereka bertindak bersama sebagai kawanan, dan menyerang mangsa mereka secara masal.』

Ah haa~.
Mereka bertindak beramai-ramai meskipun mereka terlihat sekuat itu.
Aku tidak bisa menang.

Un.
Mari batalkan teori bahwa inilah lapisan tengah.
Tingkat kesulitan ini terlalu besar untuk lapisan tengah!
Haa, Aku berdoa agar ini benar-benar bukan lapisan terdalam.






Chapter Sebelumnya

No comments:

Post a Comment