Monday 14 August 2017

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 81

Saya baru kepikiran, Kuda laut dan Ikan lele adalah hewan laut, tapi habitatnya di tempat panas, magma pula. wow.

81. Laba-laba vs Drake Api ②


Leeleeeee!
Aku ingin bertemu!!!
Akhirnya ketemu!
Sekarang, berikan dagingmu!
Berikan sekarang juga!
Pilihannya adalah, hanya rebut meski kau harus kubunuh!

Lele yang diinginkan hatiku ketemu!
Dia berenang dengan santainya di magma.
Pertama-tama, Aku perlu memancingnya keluar dari magma.

Ngomong-ngomong, penaksiran skill si lelenya juga berhasil.
Tidak ada perbedaan besar dengan status orang sebelumnya.
Skill yang dimiliki si ikan lele adalah 「Drake Api LV2」「Sisik Naga LV1」「Akurasi LV7」「Berenang LV6」「Makan Berlebih LV2」「Penghapusan Panas」.
"Lapisan Api" bisa digunakan saat "Drake Api" menjadi level 2. Sama seperti namanya, melapisi panas pada badannya.
Aku kira tekhnik bertipe pertahanan, tapi dalam penjelasan Penaksiran-sama, hal yang paling penting adalah kemampuan bergerak meningkat sambil mengaktifkan sebuah tekhnik.
Tapi, karena badanya kena panas, jika tidak memiliki "Resistensi Api", badannya sendiri yang akan menerima kerusakan.
Si lele memiliki "Penghapusan Panas", jadi tidak bermasalah.

"Sisik Naga" adalah sebuah skill yang menumbuhkan sisik khusus di sekujur tubuh.
Jika harus dibilang seberapa khusus, maka sisiknya pasti memiliki kemampuan bertahan tinggi, dan bisa menghambat kekuatan sihir sampai tingkat tertentu.
Tetapi, sisiknya tidak melindungi terhadap sihirnya, tapi mengganggu komposisi dari sihirnya dan melemahkan kekuatannya.
Yaa, bagaimanapun juga, Aku tidak bisa menggunakan sihir, jadi kurasa aman-aman saja jika Aku menganggapnya sebagai sebuah sisik keras biasa.

Sisanya adalah skill-skill yang semuanya sudah tahu.
Tapi, walaupun ini hal yang baru saja kupikirkan, ikan lele ini, apakah ia evolusi dari si kuda laut?
Spesiesnya sama "Drake Api", dan semua skillnya skill bertingkat lebih tinggi dari skill-skill si kuda laut.
Dibandingkan dengan si kuda laut, level skillnya naik dan ditambah "Sisik Naga" dan "Makan Berlebih".
Jika dilihat dari spesies dan komposisi skillnya, mungkin saja.

Tapi, penampilannya berubah besar sekali hanya dengan ber-evolusi.
Ikan lele dari kuda laut, bukannya secara biologis merosot?
Aku tidak tahu perinciannya, jadi Aku tidak bisa menyatakannya.
Walaupun penampilannya lumayan berubah, tapi, ah, tetapi, jika mulut bundarnya ditarik sekuat tenaga dan seluruh badannya jadi tebal, maka akankah menjadi seekor ikan lele?
Un.
Aneh.

Yaa, itu tidak penting.
Perhatianku hanyalah pada daging si lele.
Oleh karena itu, serangan pertama, Batu Beracun!

Batun beracun yang kulempar mengenai punggung si lele.
Un.
HPnya memang hampir tidak berkurang.
Di daratan, mari gunakan strategi dimana Aku mengenainya dengan "Sintese Racun" saat ia berlari ke arahku.

Dan saat Aku berpikir begitu, lele itu menembakkan sebuah "Nafas Bola Api" dari dalam magmanya.
Serius.
Bola apinya lebih cepat dan besar dibandingkan dengan milik kuda laut.
Tapi, yaa, masih tidak akan kena.
Aku menghindari bola api yang datang tiba-tiba.

Waktu yang dialami "Akselerasi Pikiran" hanya bisa merentang sedikit saat ini, tapi tetap saja, pergerakan di seluruh dunia terasa lebih lambat dari biasanya.
Berkat kecepatan tinggiku yang konyol, Aku bisa bergerak dengan normal meski di dalam waktu yang berjalan lambat.
Yaa, saat level skill "Akselerasi Pikiran" naik, kondisi lambat ini akan menjadi lebih lambat, jadi Aku tidak tahu apa yang akan terjadi saat itu.
Saat ini, waktu telah merentang dari 1 detik menjadi 1.1 detik, mungkin?
Walaupun Aku tidak tahu hal seakurat itu karena hanya sebuah pengalaman, kurasa kira-kira begitu.

Si lele menembakkan tembakan kedua seadanya.
Ikan ini, dia melakukan hal yang sama seperti si kuda laut.
Si Ikan lele memang evolusinya si kuda laut.
Lele sebelumnya hanya kebetulan naik ke daratan dari awal-awal, dan dia menggunakan strategi yang sama seperti si kuda laut.
Ah, tapi "Lapisan Panas" ditambahkan, jadi dalam situasi itu Aku perlu mengatasinya.
Sebelumnya, ia mungkin menyerangku karena Aku tiba-tiba muncul di hadapannya.

Aku hindari bola api si lele.
Sudah waktunya MPnya kehabisan, tapi bagaimana si lele akan keluar?
Walaupun si kuda laut naik ke daratan dengan santai saat MPnya kehabisan, bagaimana dengan si lele?
Jika dia tidak naik ke daratan, Aku akan kesulitan, tapi dilihat dari melarikan diri sebelumnya, ia mungkin akan lari jika merasakan bahaya.
Aku tidak akan membiarkan itu, lho?
Aku akan mengejarmu sampai ujung dunia, lho?

Disamping kekhawatiranku, si lele berhenti melontarkan bola api.
Un?
Meskipun Kau masih punya sedikit MP?
Ah, sekarang berkurang.
Ini, apa dia menggunakan "Lapisan Api"?
Menakjubkan hal tersebut bisa diketahui.
Informasi lawan dapat diketahui seluruhnya.
Penaksiran-sama memang benar-benar sebuah cheat.

Si lele merangkak keluar dari magma.
Ia membukan mulut besarnya seadanya dan berlari ke arahku.
Kukuku.
Itulah yang kutunggu-tunggu!

Aku menariknya sampai cukup, dan "Sintese Racun".
Di waktu bersamaan, Aku buru-buru menghindar.
SI lele melahap Racun Mematikannya sambil berlari kedepan.
Aku menatap penampilan itu dan, ah, lelenya jatuh.
Dia kejang-kejang.
Racun Mematikan Laba-laba benar-benar efektif.
Racun Kuat biasa tidak akan berpengaruh seperti itu, dan jika Aku campur dengan Racun Laba-laba, kekuatan "Sintese Racun" meroket.
Kecocokan skill ini denganku sangat bagus.

Baiklah, Aku tuangkan racun tambahan pada lele yang menderita ini.
Lelenya kejang dengan kuat dan pada akhirnya mati.
Sekarang, Aku perlu menunggu efek "Lapisan Api" dan magmanya untuk mendingin.

Makan, makan.
Sampai sekarang, memakan monster-monster yang kukalahkan adalah kewajiban, tapi kali ini berbeda!
Aku bisa merasakan kelezatan.
Aah, luar biasa!
Cepatlah mendingin.
Aku tak sabar menunggu.










Chapter Sebelumnya

No comments:

Post a Comment