Saturday 12 August 2017

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 76

76. Mari jadi lebih panas!


Penaklukkan Lapisan Tengah berjalan dengan lancar.
Walaupun Aku menemui beberapa jenis monster selain kuda laut, mereka semua bukan apa-apa.
Jika saja medan ini tidak melemahkanku, Aku tidak akan terkalahkan.
Oleh karena itu, medan ini sangat menyulitkan.



Pertama-tama, magma.
Ini sulit.
Saat pihak lawan berada di dalam magma, Aku tidak dapat melakukan apapun kecuali melempari batu dari sini.
Serangannya tidak terlalu sakit meski kulempari batu.
Jadinya, jika pihak lawan tidak naik ke daratan, Aku tidak dapat melakukan apa-apa.

Bagus jika mereka datang saat MPnya habis seperti si kuda laut, ada beberapa monster merepotkan yang menetap di dalam magma dan beberapa yang lari.
Ada juga yang awalnya di darat dan saat terpojok, dia lari ke dalam magma.

Karena benang tidak dapat digunakan juga jadi sulit.
Meskipun masih bisa dipakai untuk melempari batu, benangkan akan terbakar meski di daratan jika terus kugunakan.
Aku kesulitan dengan benang-benang yang kukeluarkan tanpa sadar.
Saat Aku bergerak, Aku akan mengeluarkan benang-benang tanpa dasar, namun jika kukeluarkan di sini, benangnya akan terbakar.
Karena terbakar, apinya akan menjalar dan bokongku akan kepanasan.
Pertama kali Aku panik saat bokongku kebakar.
HPku lumayan berkurang karenanya.
HPku terus berkurang karena Aku menggunakan "Sintese Racun" untuk memadamkan apinya.
Karena, itu satu-satunya yang kupunya untuk memadamkan api.

Karena tidak ada cara lain, Aku sering memotong benang-benangnya.
Jika tidak, bokongku akan kebakar lagi.
Itu bukan kiasan.

Tidurnya juga sulit.
Jika Aku membuat sarang di tempat seperti ini, sarangnya akan terbakar.
Karena tidak bisa apa-apa, Aku urungkan niat itu, lalu Aku memutuskan untuk tidur didalam naungan sebuah batu.

Yaa, tidak mungkin Aku bisa tidur.
Aku harus tidur di dalam medan kerusakan berlanjut ini sambil takut akan keberadaan monster yang ada.
Seberani-beraninya diriku, ada batasnya juga.
Tapi tetap saja, Aku harus tidur.
Meskipun sayang sekali Aku tidak bisa tidur banyak, Aku pastikan untuk tidur saat menemukan batu yang cocok.

Yaa, meskipun lingkungannya lebih buruk daripada Lapisan Bawah, alasan utama Aku masih hidup adalah karena monster-monsternya lemah.
Tidak banyak perbedaan kekuatan jika kubandingkan dengan monster disini dengan monster di Lapisan Atas.
Mungkin ada monster kuat di area ini seperti si ular, tapi sampai sekarang Aku hanya menemui monster-monster lemah.

Perbedaan dengan monster di Lapisan Atas adalah apakah mereka menggunakan medannya atau tidak.
Karena itu, monster yang tidak terlalu kuat jadi menjengkelkan.
Sungguh, enak kalau Aku lakukan bagianku sendiri, tapi jika dilakukan oleh musuh, jadi menjengkelkan.

Yaa, jumlah mereka banyak, tapi Aku bisa melakukan ini.
Sebagai hasil dari latihan menaikkan level, Aku telah menjadi kuat.
Jika hanya musuh dengan level segini, Aku bisa menang meskipun dengan medan yang merugikan.
Tetapi, apabila cara untuk pulihnya sedikit, Aku akan terpojok meskipun hanya menerima satu serangan, jadi Aku harus berhati-hati.

Selain itu, monster di sini memiliki sifat merepotkan lainnya.

Tiga monster muncul di hadapanku.

『Piek Elro LV8
Status
 HP:164/164(Hijau)
 MP:166/168(BIru)
 SP:175/175(Kuning)
   :176/181(Merah)
 Kemampuan Rata-rata Menyerang:137
 Kemampuan Rata-rata Bertahan:123
 Kemampuan Rata-rata Sihir:121
 Kemampuan Rata-rata Resistensi:117
 Kemampuan Rata-rata Kecepatan:143
 Gagal menaksir statusnya』
『Piek Elro LV8
Status
 HP:163/163(Hijau)
 MP:169/170(Biru)
 SP:174/174(Kuning)
   :170/183(Merah)
 Gagal menaksir statusnya』
『Piek Elro LV8
Status
 HP:166/166(Hijau)
 MP:169/169(Biru)
 SP:177/177(Kuning)
   :178/182(Merah)
 Gagal menaksir statusnya』

Mereka adalah monster yang memiliki penampilan seperti anjing merah.
Meskipun penampilannya lumayan imut, kemampuannya lumayan mengerikan.
Apalagi, mereka tidak cocok denganku.

Pertama-tama, penciumannya bagus.
Memang seekor anjing.
"Mata-mata"ku dapat diatasi dengan mudah dan langsung menyerangku.
Karena hal tersebut, Aku tidak dapat menyerang tiba-tiba seperti biasa.
Yaa, itu jarang berhasil setelah Aku masuk ke Lapisan Tengah, jadi itu tidak seberapa.

Dan kemudian ini.
Badan si anjing merahnya diselimuti api.
Iya, anjing merah ini, api adalah pakaiannya.
Sulit untuk melakukan apapun terhadapnya jika ia berada dalam api.
Aku akan menerima kerusakan hanya dengan menyentuhnya langsung.
Ini karakteristik merepotkan dari monster di Lapisan Tengah ini.
Dalam keseluruhan, badannya panas.

Ada yang bisa menyalakan api pada badannya seperti si anjing merah, bahkan yang tidak bisa melakukannya juga sudah sangat panas.
Si kuda laut juga sama.
Saat kusentuh merah secara langsung, Aku akan menerima kerusakan.
Aku bisa menahannya jika hanya si kuda laut, tapi memang, jumlah kerusakannya bukan main jika Aku melakukannya terhadap musuh yang bisa membakar dirinya seperti si anjing merah.

Jadi, Aku mengambil beberapa tindakan.

Aku menghindari serangan si anjing merah.
Meskipun kecepatan mereka lumayan, tetap saja mereka lebih lambat dariku.
Mudah untuk menghindarinya.

Setelah menghindari yang kedua, Aku menghindar dari yang ketiga dengan melompat.
Kemudian, saat di atas si anjing merah yang akan lewat berada di bawahku, Aku aktifkan "Sintese Racun".

Dengan gravitasi, si anjing merahnya langsung mandi di dalam guyuran racun mematikan.
Meskipun racunku kuat, monster di sini mungkin tidak memiliki "Resistensi Racun".
Itu mengapa Aku dapat mengalahkannya dengan mudah jika kuguyur dengan racun.
Karena Aku tidak perlu menyentuh lawannya, Aku tidak menerima kerusakan.

Aku hampiri sisa anjing merah yang menyedihkan itu dengan racun.





Chapter Sebelumnya

No comments:

Post a Comment