Saturday 17 September 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? S7

S7. Putri Adipati


Walaupun acara penaksirannya menjadi sedikit kacau, acaranya berakhir dengan aman.
Alasan dari kekacauannya bukan hanya karena status kami berdua tinggi tak normal.
Saat Gue menguping pada pembicaraan para bangsawan dengan "Peningkatan Pendengaran" Gue, ternyata skill poin hanya bisa didapatkan dengan naik level dan Gue abnormal karena Gue memiliki 100.000 poin saat level 1.
Diingat-ingat lagi, skill poin milik Suu adalah 0.
Ini mungkin karena Gue telah bereinkarnasi, namun Gue tertarik pada 「Putri Adipati」 yang keluar beberapa-kali dalam pembicaraan-pembicaraannya yang juga terlahir dengan skill poin.

Jika Gue ringkas cerita mereka, si 「Putri Adipati」 sepertinya telah menjalankan acara penaksirannya beberapa hari sebelum Gue.
Maka, ia memiliki status luar biasa yang belum pernah terjadi dan memiliki skill poin yang harusnya tidak ada.
Dan, katanya bahwa si 「Putri Adipati」 juga memiliki skill yang terlihat bertantakan.

Deduksi tertentu terbentuk dipikiranku.
Jika begitu, Gue harus menemui 「Putri Adipati」 ini dengan cara apapun.
Kesempatannya langsung datang.

Setelah upacara penaksirannya, kami berjalan ke lokasi lain dan sebuah pesta ringan diadakan.
Suu dan Gue dipimpin oleh sang raja untuk menemui barisan bangsawan di tengah-tengah pestanya.
Setiap bangsawan yang sedang berbaris telah membawa anak-anak mereka yang seumuran atau sedikit lebih tua dari Gue.
Dengan kata lain, tempat ini adalah tempat untuk para bangsawan yang seumuran untuk memperkenalkan diri.
Lalu, Gue diperkenalkan pada si putri adipati.

"Senang bertemu dengan anda. Saya putri tertua dari Keluarga Adipati Anabald, Carnatia Seri Anabald"

Yang berbicara adalah seorang bishoujo mengagumkan dengan rambut merah membara dan memiliki wajah yang bertekad keras.
Ia memiliki keberadaan yang bisa menarik perhatian dengan hanya memandangnya saja, namun lebih dari itu, "Indra Sihir" Gue dapat melihat kekuatan sihirnya yang besar.
Jumlah yang hampir setara dengan Gue dan Suu.

Bicara tentang Adipati Anabald, mereka adalah bangsawan besar ternama di negara ini.
Mengenai pencapaian negara ini dari generasi ke generasi, ada sebuah sejarah bahwa darah dari keluarga kerajaan terhubung dengan darah sang Hero.
Orang-orang yang terlahir dalam keluarga Adipati memiliki bakat besar dan dibesarkan dengan edukasi total dengan disiplin yang keras agar layak untuk melayani negaranya.
Namun tetap saja, jumlah kekuatan sihir dia abnormal.
Ia sudah melampaui pria dengan rambut merah yang sepertinya adalah ayahnya.

"Senang bertemu denganmu. Namaku Shurein Zagan Anareik. 'Yoroshiku'"

Gue yakin akan sesuatu, jadi Gue mengatakan kata terakhirnya dalam Bahasa Jepang.
Kedua mata si putri adipati terbuka lebar untuk sesaat, lalu normal kembali.
Gue paham bahwa harapan Gue telah terbukti benar dari gerakannya.

"Ayah. Bolehkah Aku berbicara dengan anak ini?"
"Un?"

Sang raja menunjukan tindakan sedikit ragu-ragu untuk kata-kata Gue.
Yaa, dibelakang si putri adipati yang dibawa masuk pertama kali, masih ada banyak bangsawan yang membawa anak mereka di barisannya.
Tetapi, Gue gak bisa mundur sekarang.

"Apa tidak boleh?"
"Uumu"

Sang raja membuat mulutnya setelah ia membandingkan sang adipati dan para bangsawan yang menunggu dibelekang Gue.

"Tidak apa-apa. Jangan pergi terlalu lama. Kembali secepatnya"
"Hai. Terima kasih"

Aku pegang tangan si putri adipati seperti anak kecil dan mulai lari.
Walaupun Gue bisa merasakan Suu cemberut dengan rasa yang mengerikan, Gue biarkan.

Gue keluar dari aulanya dan masuk ke ruang pribadi yang telah menjadi ruang tunggu.
Karena ada waktu saat seorang bangsawan menyelinap keluar dari pestanya untuk bicara tentang negosiasi, ruang pribadi seperti ini dibuat di dekat aula.
Jika di sini, ruangnya kedap suara dan aman karena ada penjaga berdiri di depan pintu.

"Fuu. Harusnya aman disini"

Gue bicara dalam Bahasa Jepang tanpa menyembunyikannya lagi.

"Tak pernah terkira bahwa sang pangeran adalah seseorang yang telah bereinkarnasi"

Dan si putri adipati juga bicara dalam Bahasa Jepang.

"Ah, aduhh. Sudah sejak lama Gue dengar orang lain bicara dalam Bahasa Jepang selain Gue. Gue sangat terharu"

Walaupun kesan bertekad-kerasnya tidak berubah, gadis ini, ia memiliki nada rendah.

"Dan, Gue mau tahu, tapi apa kau memiliki ingatan SMA Heishin?"

Gue tanya dia tentang sekolah sebelumnya yang Gue hadiri.

"Banyak. Lagi pula kau adalah teman dari SMA yang sama yang tereinkarnasi di dunia ini"

Seperti yang diharapkan, gadis ini sepertinya teman sekelas Gue sebelumnya yang terlibat dengan retakan misterius didalam ruang kelas yang sama dengan Gue dan tereinkarnasi ke dunia ini.

"Nama Gue sebelumnya adalah Yamada Shunsuke. Bagaimana denganmu?"
"Buha!?"

Saat Gue bilang nama Gue sebelumnya, gadis ini tertawa terbahak-bahak.

"Buhahahahaha! Hi, fuhahaha! L-lu itu Shun! Shun sebagai pangeran, kuku, gak cocok lu!"

Gadis itu tertawa ngakak.
Deja vu apa ini.
Walaupun Gue tidak mengenali gadis didepan mata Gue ini, cara bicara dan kelakuannya itu terlihat seperti seseorang yang Gue kenal.

"A-apa kau Kanata?"
"Ou"

Kali ini Giliran Gue ketawa terbahak-bahak.
Sebagai bekas teman laki, si teman game itu, Kanata, adalah gadis ini.
Keberadaannya saja terlahir ke makhluk yang berlawanan total.

"Jangan ketawa. Walaupun jadi begini, Gue beneran sedih pas setelah Gue lahir kembali"
"Bukan, maaf. Tapi, lu juga ngetawain Gue. Jadi seri"
"Iya si. Tapi, bagus bisa ketemu lu. Sampai sekarang, rasanya sulit sendirian"
"Ah. Gue setuju. Bagus bisa bertemu"

Kanata dan Gue brofist.

Lalu, suara gemuruh keluar dari pintunya.

"Ada apa!?"

Kanata panik.
Gue juga panik sesaat, tapi Gue tentang setelah mengetahui siapa yang masuk.
Bukan, Gue panik dengan arti yang lain.

Pintunya terlempar kedalam dengan suara gemuruh kedua.
Diluar pintunya, ada Suu yang Kemampuan Fisiknya telah naik dengan "Keahlian Pertarungan Sihir", dia berdiri disitu dan mempersiapkan kepalan tangannya dengan "Kekuatan Sihir Menyerang".
Suu melihat Kanata dan Gue, dan Kanata di target.

"Suu, HENTIKAN HENTIKAN!"

Buru-buru, Gue menyelinap diantara Suu dan Kanata dan tinju Suu hampir mengenai Kanata.

"Aku tidak akan memberikan Nii-sama"

Suu memeluk Gue dan bergumam pelan-pelan.

"Adik perempuan lu seram"

Kanata komplain dalam Bahasa Jepang.

Di hari ini, Gue ketemu teman sekelas pertama.







Chapter Sebelumnya

No comments:

Post a Comment