Monday 6 June 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 17

17. Aku menggunakan cara kotor dengan adil


《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Penaksiran LV2』 telah menjadi 『Penaksiran LV3』》

Skillnya naik level dengan mudah.
Tidak terlalu lama telah terlewati sejak Aku mulai menaksir.
Jadi akan bertambah semudah ini jika Aku tidak diam diri dirumah.
Aku jadi merasa ribet.



Yaa, tidak ada yang lebih baik selain levelnya naik.
Yaa, apa yang akan ditunjukan di level 3?
Aku langsung menaksir diriku.

『Taratek Rendah Kecil LV5 Tak Bernama』

Ada level didalamnya.
Wai. ( わーい )
Haa.
Yaa, memang bertambah informasinya.
Tapi kapan skill ini akan berguna?

Muu.
Tetapi, Aku penasaran sebepara kuat Taratek Rendah Kecil, spesiesku di dungeon ini?
Sesuatu yang tak terduga terjadi saat Aku memikirkan hal seperti itu.

『Taratek Rendah Kecil:Bayi dari Spesies Taratek yang memburuk』

A...apa?
Hah, apakah ini hasil dari taksiran setelah menaksir nama spesiesku?
Taksiran ganda?
Oh.
Bukankah Aku baru saja menemukan trik yang sangat penting?
Itu artinya, Aku harus coba menaksir benda lagi lagi.

『Taratek: Spesies monster tipe laba-laba』

Berhasil!
Hebat sekali bukan!?
Jika Aku menaksir sesuatu dan suatu kata yang tak diketahui keluar, Aku juga bisa menaksir kata yang tak diketahui itu.
Uha!
Penjelasannya masih pendek dan masih tidak memberikan banyak informasi tapi tidakkah ini akan luar biasa jika Aku meningkatkan levelnya?
Aku bisa saja mendapatkan berbagai informasi dari 1 taksiran.
Fuhyoi!
Penaksiran-san, Aku minta maaf telah menyembutmu tidak berguna!
Mulai sekarang, Aku akan melakukan yang sepenuhnya untuk meningkatkan level skillku!





Yaa, memang bagus kalau Aku tetap menaksir, tapi sekarang, sekitar 2 masalah muncul.
Yaitu adalah Aku lapar dan Ngantuk!
Itulah masalahnya.
Setelah melarikan diri berkecepatan penuh dari serangan dadakan dirumahku, Aku berkelana di dungeon jadi jelas saja Aku akan jadi lapar dan ngantuk.

Meskipun Aku masih bisa menahannya, tapi cepat atau lambat, Aku harus makan dan tidur.
Keberadaan monster-monster lain menjadi masalah untuk keduanya.
Untuk makan, Aku harus mencari seekor monster dan mengalahkannya.
Kebalikannya, Aku harus mencegah agar tidak ditemukan oleh monster saat tidur.
Aku sedang dilema, tidak bisa memuaskan keduanya.
Muu.

Yaa, sebenarnya ada rencana untuk mengatasi keduanya.
Aku harus membuat sebuah rumah sederhana dan tidur didalamnya.
Dengan ini, Aku bisa tidur dengan tenang dan Aku bisa mengamankan makanan jika seekor monster tertangkap di perangkapnya.
Sekali dayung, dua-tiga pulau terlewati.

Tapi.
Sejak Aku telah memutuskan bahwa Aku harus bertarung beberapa waktu lalu, Aku ingin membunuh mangsaku dengan tanganku sendiri sebanyak mungkin.
Saat Aku tidur, Aku akan membuat rumah sederhana karena tidak terelakan. Tapi Aku ingin bertarung setidaknya sekali setelah bangun.
Rumah sederhananya bukanlah tempat berburu tapi adalah tempat untuk mengamankan tempat untuk tidur.
Yaa, Aku akan makan tanpa syarat jika ada seekor monster tertangkap di perangkapnya.

Untuk sementara waktu, Aku akan melanjutkan berkelana untuk mencari monster.





Itu dia.

『Kodok Elro LV3』

Didepan gang dimana Aku menyembunyikan diriku, ada sebuah figur dari kodok yang ditakdirkan.
Orang itu mengarahkan punggungnya kearahku.
Ia belum menyadari keberadaanku.
Haruskah Aku meluncurkan serangan kejutan?
Ia menyadariku saat Aku memikirkan itu.
Che.

Kishaa!

Pertama-tama, Aku mengancamnya.

Pe!(Suara meludah)

Owa!?
Hey Kau, gak adil menembakkan ludahmu dengan tiba-tiba!
Aku hampir tidak menghindarinya!

Pe!Pe!Pe!

Jangan meludah berterusan!
Uwa, uwa, oufu!?
Iya kali Aku bisa menghindari semua itu sekaligus!
Sakit sakit!
Meskipun tidak sesakit dibandingkan dengan pertama kalinya karena resistensi, tapi tetap saja tidak merubah bahwa Aku merasa kesakitan!
Daripada itu, kau, Aku tidak tahu kau seenergik itu jika Aku tidak menahanmu dengan benangku!?

Pe!Pe!Pe!

Tunggu tunggu!
Pigyaa!?
Aku gagal untuk mengindari satu lagi!
Ini buruk, jika ini berlanjut, Aku akan dibantai!
Sekarang jadi begini, hanya ada serangan bunuh diri!

Pe!Pe!Pe!

Iya kali Aku akan menerima serangan yang sama terus-terusan!
Setelah diserang sebanyak itu, Aku tahu kau hanya bisa meludah 3 kali!
Jangan meremehkan mata seorang gamer yang disebut Idaten dan Tekhnik menghindarku!
Aku menghindari ludah-ludahnya!
Aku mengayunkan cakarku kearah kodok itu.

Kuu, seperti dugaan, itu dihindari dan ia lompat dan menggunakan lidahnya!

Bitan!

Sakit!
Aku diserang dengan lidahnya seperti Aku digampar dengannya!
Terlebih, di lidahnya ada asam dan bukan hanya sakit dari gamparan tapi juga sakit dari asam dibadanku.
Oou.
Ini luka yang serius.
Jika ada ukuran stamina, pasti itu akan kedalam zona berbahaya.
Jika Aku menerima gamparan lain, Aku bisa mati oleh itu.

Tapi itu tidak akan terjadi.
Hasilnya sudah terputuskan.
Karena Aku telah memasang benang-benangku disekitar tempat dimana kodok itu melompat.

Triknya simple.
Aku hanya melepaskan benangku ketanah disaat menghindari serangan ludahnya.
Untukku, sepertinya Aku keseringan melepaskan benang tanpa sadar ketanah saat Aku bergerak.
Aku menggunakannya untuk waktu ini.
Aku meningkatkan pelekatan dari benang yang Aku lepas tanpa sadar.
Setelah itu, Aku hanya harus menuntun kodok ketempat itu.
Tapi Aku tidak mengira ia akan menyerang balik




Chapter Sebelumnya

No comments:

Post a Comment