Thursday 23 June 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 25

25. Ular Lezat


《EXP telah mencapai poin tertentu. Individu, Taratek Rendah Kecil LV7 telah menjadi LV8》
《Seluruh kemampuan dasar meningkat》
《Bonus naik level: Kecakapan Skill telah didapatkan》
《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Resistensi Sakit LV1』 telah menjadi 『Resistensi Sakit LV2』》
《Skill poin didapatkan》

《EXP telah mencapai poin tertentu. Individu, Taratek Rendah Kecil LV8 telah menjadi LV9》
《Seluruh kemampuan dasar meningkat》
《Bonus naik level: Kecakapan Skill telah didapatkan》
《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Taring Beracun LV5』 telah menjadi 『Taring Beracun LV6』》
《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Penglihatan Malam LV9』 telah menjadi 『Penglihatan Malam LV10』》
《Kondisi terpenuhi. Skill 『Pengembangan Jarak Penglihatan LV1』 telah diambil dari skill 『Penglihatan Malam LV10』》
《Skill poin didapatkan》

Banyak hal-hal yang naik level.
Kelihatannya sudah lazim untuk mendapatkan EXP yang banyak jika Aku mengalahkan seorang lawan yang lebih kuat dari diriku dimanapun dunianya.
Aku naik 2 level sekaligus.

Memang, si ular adalah musuh yang kuat.
Kemungkinan untukku akan menang dalam pertarungan frontal adalah nol.
Badan yang kuat.
Pertahanan yang diselimuti sisik yang keras.
Kalau dikira-kira diwaktu ia menyeruduk ke jaringku, kecepatannya harusnya juga cukup tinggi.
Ia bisa saja lebih cepat dariku.
Ditambah lagi, bicara tentang ular, racunnya.
Dia mungkin memiliki racun juga.

Terus terang saja, kemungkinan untuk menang meski setelah membelenggunya didalam jaring masih 50-50.
Meskipun lukaku telah tersembuhkan setelah naik level, tapi kekuatan fisikku telah terkuras sampai dimana itu cukup kritis.
Staminaku juga sama dan ini cukup berbahaya.

Kembaliannya bahkan lebih besar dari itu.
Saat Aku memburu massal si lipan, Aku kira bahwa Aku akan mencapai level 8 sebentar lagi. Tapi Aku tidak pernah mengira bahwa levelku naik sampai 9 sekaligus.

Walaupun Aku bahagia bahwa Aku naik level, tapi besar juga level dari skillnya meningkat.
Tidak ada kerugian bahwa "Resistensi Sakit" naik level dan "Taring Beracun" ada salah satu keunggulanku bersama dengan "Benang Laba-laba".
Jika level "Taring Beracun"ku meningkat, kemampuan menyerangku juga akan meningkat.
Atau mungkin saja harus kubilang bahwa "Taring Beracun" adalah satu-satunya senjata untuk diriku yang sekarang.
Jika ada lawan dengan resistensi racun yang tinggi, maka akan buruk.

Selanjutnya adalah yang menarik perhatianku di naik level ini, "Penglihatan Malam".
Un.
Setelah disebut lagi, tidak aneh bahwa Aku memilikinya.
Tanpa perlu dikatakan, tidak ada cahaya di dungeon ini.
Disini tidak ada apapun yang bisa menjadi sumber cahaya dan disini gelap gulita.
Tapi Aku bisa melihat sekitar dengan jelasnya.
Ini agak mengejutkan bahwa ini adalah kontribusi dari skill.
Aku sungguh mengira bahwa ini adalah karakteristik dari spesies.

Karena "Penglihatan Malam" naik level, ada perubahan dalam penglihatanku.
Dari gelap jadi terang.
Aku bisa melihat sekitar dengan jelasnya.
Ternyata, 10 adalah level skill tertinggi.
Selain dari itu, Aku tidak bisa menjelaskan tentang terangnya ini.
Yaa, bisa saja bahwa hanya "Penglihatan Malam" yang memiliki 10 level sebagai batasnya.

Aku tidak tahu apakah ini sebuah bonus dari "Penglihatan Malam" yang telah mencapai level 10 atau tidak, tapi Aku mendapatkan sebuah skill yang bernama "Pengembangan Jarak Penglihatan"
Terus terang saja, Aku tidak tahu efeknya meskipun ini bagus.
Aku kira bahwa ini melebarkan jarak penglihatanku seperti namanya tapi tidak terlihat seperti itu.
Sampai sekarang, ada banyak skill yang Aku tidak tahu efeknya dari namanya. Ini juga salah satu dari mereka.

Waktu begitu, Aku hanya harus mentaksir skillku tapi Aku tidak bisa.
Aku hanya bisa menaksir "Sesuatu yang terlihat" adalah kondisi untuk menggunakan "Penaksiran".
Semua skillnya adalah sesuatu yang dikatakan suara langit kepadamu......
Aku tidak menaksirnya karena itu tak terlihat.
Sepertinya hasil "Penaksiran" yang tertulis dikepalaku dinilai sebagai bisa dilihat.

Jika level "Penaksiran"ku meningkat, skill-skillnya mungkin saja muncul di status. Kemudian, Aku bisa saja menaksir skillku.
Aku tidak ada pilihan selain membiarkannya sampai bisa seperti itu.



Sekarang, mari makan santapan besar ini yang Aku telah bunuh dengan banyak kesulitan.
Untuk sementara waktu, ditengah-tengah makan, Aku harus membuat ulang rumah sederhananya agar Aku tidak akan kena serang oleh monster lain.
Saat memikirkan badan besar si ular, mustahil untuk selesai memakannya sekaligus. Jadi Aku berpikir Aku harus beristirahat disini sampai Aku selesai memakan ularnya.
Jadi Aku membuat rumah sederhananya dengan hati-hati.

《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Benang laba-laba LV6』 telah menjadi 『Benang laba-laba LV7』》

Hal baik sepertinya terjadi lagi dan lagi.
"Benang Laba-laba" yang tidak level dengan mudah berhasil naik level.
Apa karena Aku terus menggunakannya sambil melawan si ular?
Bagaiamanapun juga, skill utamaku yang adalah "Taring Beracun" dan "Benang Laba-laba" telah naik level.
Jujur saja, naik level skill meningkatkan kemampuan bertarungku lebih daripada peningkatan kemampuan dasar disaat naik level.

Aku memutuskan untuk memakan makananku dengan senangnya.
Tetapi, Aku harus melepas sisik orang ini dahulu.
Bahkan Aku tidak bisa memakan sisik sekeras itu.
Diperlukan untuk melepas sisiknya untuk bisa memakannya.

Aku telah melepas sisiknya!
Ah, Aku lelah.
Ini lebih melelahkan dari dikira
Ini memakan beberapa waktu karena sisiknya keras dan sulit untuk dilepas
Meteran yang merah dari total stamina yang telah terpulihkan oleh naik level telah terkuras sepertiganya.
Itu adalah pekerjaan berat.

Tetapi, dengan ini, Aku akhirnya bisa menyantap tanpa pamrih!
Jadi, itadakimasu.

Uwa, pahit.
Ini sangat pahit.
Pahit adalah rasa dari racun kan? (TLN: Ada yang pernah makan racun?)
Dengan kepahitan seperti itu, kuat sekali racun yang dimiliki orang ini.
Mungkin akan jadi berbahaya jika Aku tergigit.

《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Resistensi Racun LV5』 telah menjadi 『Resistensi Racun LV6』》

Un.
Meskipun rasanya tidak enak, ini sangat lezat untuk skill


Chapter Sebelumnya

No comments:

Post a Comment