Monday 14 March 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 4

4. Menjelajahi sebuah Dungeon untuk Pertamakalinya


Sudah sudah.
Tak ada gunanya berdiri di tempat sama untuk waktu yang lama jadi Aku harus mulai bergerak.
Keliatannya ada jejak kaki manusia disini berarti ada orang-orang disini dan aku punya perasaan kalau kita ketemu satu sama lain, pasti akan jadi menyusahkan.
Untuk sementara ini, ayo bergerak ke arah berlawanan jadi jejak kaki itu.



Tetapi, gua ini benar-benar luas!

Tinggi gua ini mungkin sekitar 100 meter dan lebarnya pasti sekitar sama dengan tingginya.
Aku tidak sepenuhnya yakin, karena bebatuan yang tidak rata di sini dan sana, tapi rasanya guanya lumayan lebar.
Jalan yang luas ini bercabang terus menerus.
Disini adalah Pertigaan berbentuk Y dimana ada jalan aku datang, jalan dimana orang-orang tadi pergi, dan jalan yang aku sedang tuju.
Jalan yang Aku tuju adalah jalan yang menurun dari pertigaan berbentuk Y.

Aku mendaki batu sekitar dan Aku mengintip kedepan jalan diam-diam.

Ada sesuatu...!

Ada monster berkeliaran sepanjang jalan

『Rusa』『Rusa』『Rusa』『Rusa』『Rusa』『Rusa』『Rusa』『Rusa』『Rusa』『Rusa』『Rusa』『Rusa』『Rusa』『Kelelawar』『Kelelawar』『Kelelawar』『Kelelawar』『Kelelawar』『Kelelawar』『Kelelawar』『Kelelawar』『Serigala』『Serigala』『Serigala』『Serigala』『Serigala』『Serigala』『Dinosaur』.....

Skill "Appraisal" jadi menggila.
Tidak, kelihatan seperti rusa tapi rusa yang kutahu tidak punya tanduk seperti pedang menyala.
Kelelawarnya juga berbeda. kelihatan seperti hewan pengerat jelek dengan sayap iblis.
Serigalanya kelihatan lumayan normal atau itulah yang kukira, tapi dia punya 6 kaki.
Dibelakang, ada dinosaurus tiduran.
Ia seperti T-Rex yang punya tanduk dan sisik.
Daripada dinosaurus, bukannya itu seekor naga?

Haruskah aku tembus ini?
Bukannya mustahil?
Tidak, melakukan sesuatu yang konyol mungkin hal yang bagus untuk laba-laba kecil yang baru lahir?
Tingkat kesulitannya gila.

Aku secara diam-diam turun dari batu tadi.
Gimana nih.
Didepan malapetaka monster.
Dibelakang, satu sebagai Laba-laba neraka dan satu lagi manusia.
Huh?
Apa aku di checkmate? (TL Note: bahasa indonesianya skakmat tapi bagusan pakai yang internasionalnya, checkmate)

Yaa, tunggu dulu.
Tenang.
Aku telah menyiapkan solusi jika hal seperti ini akan terjadi.
Yaa, ini bukannya hal besar, aku cuman telah menemukan jalan lain.

Karena lebarnya pertigaan berbentuk Y tadi, ini kurang kelihatan tapi ada sebuah jalan.
Gangnya adalah sebuah lubang di dinding
Tetap saja, tinggi lubangnya sekitar 3 meter dan lebarnya kira-kira sama.
Kalau apa-apa, ada jejak kaki manusia yang datang dari gang itu.

Kalau ada orang keluar gang itu, bukankah itu artinya diakhir gang ini adalah jalan keluar gua atau bahkan dungeon ini?
Umu.
Jalan keluar.

Haruskah aku keluar?
Kalau aku manusia biasa, aku tak akan ragu untuk keluar.
Lagipula, sudah jelas dungeon ini terlalu berlevel tinggi.
Aku tidak tahu seberapa kuat diriku sebagai seekor monster dan disaat aku berpikir bahwa mustahil untuk menang, option untuk melawan sudah tak dianggap.
Tidak. Kalau ini adalah sebuah game maka kematian bukanlah hal yang sulit karena aku bisa hidup kembali tapi kalau ini kenyataan maka kematian pasti sudah jelas adalah akhir.
Aku tidak ingin mempertaruhkan nyawaku dengan serangan bunuh diri.
Aku ingin mengambil tingkat keamanan sebanyak yang kubisa.

Kalau berpikir seperti itu, pilihan untuk kabur dari dungeon ini tidak seperti pilihan yang buruk.
Meskipun pilihannya tidak buruk, Aku tidak bisa bilang kalau keluar itu aman.
Lagipula, Aku adalah seekor monster.
Setidaknya kalau ada orang yang keluar-masuk dari dungeon, itu artinya ada populasi manusia disekitar.
Kalau monster laba-laba tiba di wilayah manusia, sudah jelas Aku akan diburu.
Itu resiko pergi keluar.

Tetapi, kalau aku bisa menempati tempat yang sulit ditemukan, mungkin saja bisa bekerja.
Ini urusan keberuntungan untuk menghindari manusia dengan baik atau untuk melanjutkan untuk tetap didalam dungeon.

Yosh, Aku telah memilih
Untuk sementara waktu, ayo menuju jalan keluar dungeon ini.
Aku harus memantau jalan keluarnya dan Aku harus kabur sesegera mungkin.
Ada kemungkinan para manusia telah menaruh tenda mereka di depan pintu dungeon ini.
Karena telah ditetapkan, Let's Go!





Aku Ragu. (´∀`*)

Tidak.
Boleh Saya bilang lagi?
Gua ini Terlalu Sangat LUAS!

Ada apa dengan labirin raksasa ini?
Jalannya terlihat bercabang sampai Aku tidak tahu kemana aku pergi.
Jumlah jalan yang bercabang?
Aku menyerah setelah kuhitung sampai 10.

Aku menemui beberapa monster.
Hasil dari kabur dari tiap pertemuan adalah Aku jadi nyasar.
Jejak kaki?
Aku sudah lama tidak melihat hal seperti itu

Ahh, tak mungkin.
Map pasti dibutuhkan kalau ada orang yang ingin menguasai labirin ini.
Sekarang bukan waktunya untuk mencari jalan keluar.

Kelaparanku akan mencapai ujungnya sebentar lagi.
Seseorang kasih aku nasi please.



Chapter sebelumnya

No comments:

Post a Comment