Tuesday 15 March 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 5

5. Chapter tentang Rumah Baru


Aku menyerah untuk kabur dari dungeon ini.
Kalau Aku asal berkeliaran, yang bisa kulihat hanyalah akhir hidupku.
Monster atau manusia, keduanya musuh yang berat untukku.
Tertulis sebagai musuh yang berat, tidak tertulis sebagai saingan atau teman.
Tapi yang sangat bahaya mengancam nyawa.
Untungnya, monster-monster yang muncul di gang sempit ini tidak terlalu cepat.
Kalau tidak, Aku tidak bisa berhasil kabur.

Badan laba-labaku ini cukup cepat juga.
Mungkin kecepatanku sekarang lebih cepat daripada hidupku sebelumnya.
....Maaf.
Aku jadi sombong.
Kenyataannya, selain cepatnya, keahlian fisikku juga lebih baik daripada hidupku sebelumnya.

Daripertama, sebelum aku terlahir kembali Aku adalah tipe tetap didalam rumah.
Yaa, sudah jelas kalau laba-laba liar punya keahlian fisik yang lebih tinggi.
Saat aku masih manusia, keahlian fisikku yang bisa kubanggakan hanyalah kecepatan jempolku yang terlatih dengan bermain game.

Yaa, mari singkirkan topik ini.
Dengan kata lain, begitulah caraku bisa kabur.
Tapi aku tidak mungkin lari selamanya.
Aku akan mati kalau mereka menyerang depan-belakang dan tidak aneh kalau ada monster lebih cepat dariku.

Ditambah lagi, aku sangatlah lapar sekarang.
Kau tidak bisa pergi berperang dengan perut kosong.
Aku bisa saja mati kelaparan kalau terus seperti ini.

Yaa.
Mari pikirkan itu.
Q. Apa yang laba-laba makan?
A. Serangga

Oufu....
Bukannya jelas.
Jadi, ini yang disebut memanjakan perutmu.
Terlebih, mustahil untuk menetapkan kalau mangsaku terbatas sampai serangga dengan ukuran badanku.
Mungkin mangsaku adalah seperti monster dan satu lagi... yaa meskipun Aku tidak mau memikirkannya... Manusia.

Daripertama, saudara-saudaraku memangsa satu sama lain tepat setelah mereka lahir.
Seekor laba-laba raksasa yang seperti orang tua memakan anaknya sendiri tanpa basa basi. Rasku mungkin berpikir bahwa semua makhluk kecuali ia sendiri adalah mangsanya.
Atau bahkan, di gua seperti ini, tidak ada pilihan selain itu.

Aku penasaran apa yang dimakan monster yang seperti rusa yang kutemui di jalan besar tadi?
Apa dia karnivora berpura-pura sebagai herbivora?
Yaa, tak ada gunanya memikirkan itu.
Aku khawatir tentang makananku sekarang.

Sepertinya tak ada pilihan.
Aku akan mati kelaparan sekarang kalau aku tidak melakukan sesuatu.
Kalau Aku tidak mau memakannya (Monster atau Manusia), maka Aku harus makan hal aneh apapun yang bisa kutemukan disini.
Mari bersiap-siap untuk itu.




Sekarang aku sudah siap, waktunya memilih makan apa.
Tentu saja tidak ada makanan untuk ditemukan disekitar sini.
Karena tidak ada makanan disekitar, Aku harus mencarinya sekarang.
Bagaimana?

Terus terang saja, kemungkinan aku untuk menang melawan seekor monster disini sekitar 0%
Gang yang didalam labirin tempatku sekarang ini lebih sempit daripada jalan besar tadi.
Dan tidak ada monster yang mengeluarkan aura 'mustahil untuk menang' seperti laba-laba raksasa tadi dan monster seperti naga di jalan besar.
Monster disini hanya memiliki ukuran semanusia.

Tetap saja, mustahil untukku menang melawannya.
Kenapa? kau bilang. Karena Aku tidak pernah bertarung sebelumnya!

Kalau game maka itu keahlianku.
Karena game dan kenyataan berbeda.
2D dan 3D itu berbeda.

Aku tidak bisa prihatin terhadap penampilanku saat waktunya untukku melawan.
Meskipun Aku kelaparan sekarang, tapi belum mencapai batasnya kok.
Kalau begitu, Aku harus mengamankan makanan seperti bagaimana laba-laba melakukannya.

Ngomongin tentang laba-laba, benangnya!
Laba-laba membuat sarangnya dengan benang pelekat spesial dan menangkap mangsanya dengan itu.
Kupikir topografi di gua ini cukup pas.
Bagaimanapun, Aku bisa menyebarkan benangku kemana-mana.

Karena sudah dipilih, waktunya membuat rumah baruku!

Pertama, Aku membuat sehelai benang.
Apa dari belakang? Bagian dimana benangnya keluar.
Saat aku sedang memikirkannya, benangnya keluar.
Huh?
Aku tidak ingat memproduksi hal seperti ini.
Terlebih lagi, ini tetap menjulur.
Jangan bilang benangnya keluar dari belakangku sejak aku mulai bergerak?
Uwa, entah bagaimana jadi malu!
Kelihatannya Aku tidak sadar selama ini aku sedang mengeluarkan benang.

Un.
Apa yang harus dilakukan dengan benang ini?
Yaa, mungkin akan berguna tapi untuk sekarang mari potong sumbernya dan diamkan untuk sementara waktu.

Sekarang, ayo mulai bangun sarangku! (TL Note: bagusan rumah atau sarang?)

Aku tahu bahwa aku bisa membuat benang.
Aku hanya butuh menyebarkan benangku terhadap permukaan gua.
Kupikir aku lumayan ahli tapi bisakah aku menyebarkannya dengan baik?

Adakalanya aku memikirkannya.
Aku puas saat kulihat jaringku selesai.
Jaring laba-laba yang sempurna tersebar untuk memblok gang dia gua ini.
Inikah insting laba-laba?
Badanku bergerak sendiri saat kumulai membuat jaringnya dan sebelum kusadar apa yang terjadi, jaringnya sudah selesai.

Tetapi, Aku hanya membuat setengah bagian bawah jaringnya ini.
Setengah bagian atasnya dibuat sejauh 1 meter dari setengah bagian bawah.

Kenapa kubuat begitu?
Aku mau mengamankan jalan kabur kalau terjadi apa-apa.

Sekarang, aku berada di pertigaan berbentuk T.
Aku menyebarkan jaringku di setiap gang, memblokir mereka semua.
Tetapi, aku tidak bisa kabur jika kublokir penuh.
Aku tidak berpikir akan ada tapi ada kemungkinan bahwa seseorang bisa menembus jaring yang kusebar.
Oleh karena itu, Aku meninggalkan lubang dengan sengaja untuk bisa kabur kalau ada emergensi.

Monster tanpa intelektual akan tertangkap di jaring bagian bawah.
Monster yang terbang akan tertangkap di jaring bagian atas.
Aku berhasil memastikan keamanan karena aku dikelilingi oleh banyak jaring di ketiga arah dan aku juga telah menyiapkan jalur kabur kalau terjadi apa-apa.
Penyelesaian ruang hikikkomori
Rumahku yang luar biasa.



Chapter sebelumnya

No comments:

Post a Comment