Friday 18 March 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 8

8. Laba-laba tanpa Intelektual hanyalah laba-laba biasa


Zzz.
Fuaaa.
Ah, Aku tidur nyenyak.
Aku ketiduran.
Lagipula, enak rasanya bisa tidur dengan tenang.



Aku penasaran seberapa lama Aku tidur?
Waktu tidurku di hidupku sebelumnya sekitar 4 jam.Aku jatuh pingsan oleh anemia karena kurangnya tidur dan Aku tidur seharian. Aku sekarang ini sedang merasakan hal seperti itu.
Tetapi, rasa seekor laba-laba dan manusia nantinya akan berubah jadi Aku tidak tahu berapa lama waktu yang terlewatkan.
Un. Aku mau sebuah jam.

Dari awal, berapa lama telah terlewatkan sejak Aku lahir?
2 atau 3 hari harusnya sudah terlewatkan.
Di dungeon ini, Aku tak tahu apakah pagi atau malam sekarang.

Aku tidak tahu apapun tentang kalender dunia ini dan tidak ada jaminan kalau sehari adalah 24 jam.
Satu tahun adalah saat Bumi selesai mengelilingi orbitnya disekitar matahari. Satu hari adalah saat Bumi selesai melakukan rotasi.
Kupikir mustahil bahwa dunia ini memiliki ukuran yang sama atau masa orbit yang sama seperti Bumi.
Yaa, meskipun begitu, itu tetap saja pentafsiran fisik. itu mungkin saja dunia parallel seperti gaib atau dunia lain yang menggunakan hukum lain untuk bergerak. Kalau dunia ini seperti itu, mungkin saja benar.

Meskipun Aku tidak ada cara untuk membuktikannya.
Suatu hari Aku mungkin akan meninggalkan dungeon ini tapi sekarang, mari nikmati hidup malas ini.

Yaa, daripada muter-muter di lantai, Aku lebih baik memikirkan misteri-misteri yang masih tertinggal.

Pertama-tama, bagaimana Aku mati?
Tidak, Kupikir Aku sendiri yang merasa bahwa Aku telah tewas.
Aku meyakinkan diriku bahwa Aku telah bereinkarnasi menjadi seekor laba-laba tapi Aku tidak ada ingatan tentang kematianku.
Mmm?

Kalau tidak salah, ingatan terakhirku adalah Aku sedang di kelas Bahasa Jepang. (TLN: utk yg bingung, kelas disana seperti belajar sastra, seni, dll. sama seperti kelas Bahasa Indonesia kita)
Guru kami yang kami panggil Oka-chan, meminta kami untuk membaca kanjinya keras-keras.
Aku ketiduran dan tiba-tiba Aku merasakan sakit yang amat-sangat. Lalu Aku tidak ada ingatan apa yang terjadi selanjutnya.
Kalau Aku tewas diwaktu itu, Aku penasaran apa sumber sakitnya.

Kemungkinan paling besar adalah Aku tewas setelah sakitnya dan Aku bereinkarnasi menjadi seekor laba-laba.
Kemungkinan lainnya adalah Aku tidak pernah mati setelah sakitnya dan jiwaku sekarang ini merasuki seekor laba-laba.
Dimana tubuh manusiaku sekarang ini sedang di keadaan vegetatif di tempat tidur rumah sakit.
Kemungkinan yang lebih gila adalah dimana Aku adalah orang yang dikenal dengan ingatan diriku sendiri.
Aku yang asli mungkin masih tetap di kelas seperti biasa.

Un.
Tidak ada batasnya setelah aku mulai berpikir.
Seperti aku sekarang bukanlah diriku. Tapi bagaimana caraku membuktikannya?
Aku juga mencoba berpikir bahwa Aku adalah Aku oleh karena itu ini adalah Aku. (TLN: 私は私であるが故に私なのだ、とか訳わからん事を言ってみ)
Biasanya, kemungkinan paling besar sebagai tereinkarnasi adalah sudah mengabaikan kebiasaan.
Untuk sementara waktu, mari tahan urusan ini.
Aku berpikir, oleh karena itu aku nyata dengan jiwaku, Aku adalah Diriku. Aku lebih baik menganggapnya seperti itu untuk sekarang.

Selanjutnya adalah badanku sekarang.
Badan laba-laba secara relatif cukup menguntungkan.
Aku bisa menggerakan semua kakiku dengan bebas dan Aku bisa bergerak lebih cepat daripada waktu Aku adalah manusia.
Aku bisa memanjat dinding dan tentu saja, Aku bisa berjalan di atap.
Kalau ada yang nyaman, maka itu adalah Aku tidak punya tahan dan saat melihat kebelakang, Aku harus memutar seluruh badanku kebelakang.

Ini cukup tidak nyaman karena Aku tidak punya tangan.
Untuk sementara waktu, Aku menggunakan kaki depanku sebagai pengganti untuk tangan tapi ini tidak bisa bergerak seperti tangan yang dimiliki manusia.
Karena ujung kakiku adalah cakar yang tajam.
Dengan sesuatu yang berbahaya itu, mustahil ini bisa menggantikan jari manusia.
Meskipun tidak nyaman, tapi bagaimanapun juga Aku bisa mengurusnya untuk sekarang.

Ini dia, masalah yang besarnya.
Aku tidak bisa melihat kebelakangku.
Ini lumayan berbahaya.
Lehernya laba-laba menempel ke badannya dan tidak ada fitur yang bisa melihat kebelakang tanpa memutar seluruh badannya.
Aku tidak ada masalah dengan kiri dan kananku karena Aku punya banyak mata membuatku bisa melihat jarak yang cukup luas.
Tapi kalau aku bisa melihat kebelakang, maka artinya Aku cukup lemah terhadap serangan kejutan dari belakang.

Aku berniat menggunakan benangku untuk balasannya.
Kalau mustahil untuk menggenggam pandangan belakangku dengan struktuk badan ini, maka Aku tidak ada pilihan selain dengan bergantung pada indra yang lain.
Terutama, Aku akan terus mengeluarkan benang di belakangku dan ini akan membantuku menggenggam apa yang ada disana kalau ada gerakan.
Yaa, tidak semudah itu juga.
Aku harus melatih ini nanti.
Kalau Aku tetap berada di rumahku, Aku tidak berpikir bahwa Aku akan mendapatkan serangan kejutan. Tapi mari bersiap-siap sebelum ada yang terjadi.

Terakhir, skill.
Aku masih punya sedikit tidak yakin tapi ini adalah pertanyaan terbesar terakhir.
Apa itu skill?

Kalau ini adalah game, maka skill adalah sesuatu seperti kemampuan atau tekhnik.
Apa yang bisa kau lakukan meningkat dengan skillmu.
Tetapi, Aku tidak tahu perlakuan macam apa yang dimiliki skill didunia ini dan Aku lebih baik tidak berpikir kearah ini.

Lebih penting lagi, tentang skill yang Aku miliki dan skill apa yang bisa kudapatkan di masa depan.

Skill yang Aku punya sekarang adalah  『Appraisal LV1』『Resistensi Asam LV2』『Resistensi Racun LV2』
Skill "Appraisal" didapatkan dengan menggunakan skill poin.
Skill poin ini juga sebuah misteri.
Hanya dengan mendapatkan skill "Appraisal" menguras semua skill poinku dan Aku tidak tahu cara meningkatkan poin ini.
Kalau ini adalah game, maka dengan naik level, Aku harusnya bisa mendapatkan beberapa poin. Tapi aku tidak tahu kalau ada konsep level didunia ini atau tidak.
Selain itu, mungkin akan meningkat berjalannya waktu atau ketika mengambil sesuatu.
Di paling buruknya, mungkin saja untuk tidak bisa ditingkatkan.
Seperti skill poin adalah sesuatu yang kau punya sejak lahir dan sekali kau menggunakannya, poinnya akan berkurang dimana kau tidak bisa menggunakannya setelah poinnya menjadi 0.
Kalau seperti itu, maka cukup mengejutkan juga.
Kuharap tidak seperti itu.




Chapter sebelumnya

No comments:

Post a Comment