Friday 17 June 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? S2

GUeGueGueGueGueGueGueGueGueGUeGueGueGueGueGueGueGueGue



S2. Pangeran keempat


Hangat, seperti direndam di air hangat.
Dengan samar-samar Gue bisa merasakan keamanan didalam rasa hangat yang menyelimuti.
Setelah beberapa lama rasanya berhenti dan Gue keluar lewat lubang kecil.
Gue merasa gelisah setelah kehilangan kehangatan itu tapi setelah keluar, Gue bisa merasakan kebebasan.
Itulah ingatan terlama Gue untuk sekarang.





「Yang Mulia, anda akan masuk angin jika anda berada disini」

Suara seorang pelayan perempuan meraih telinga Gue saat Gue sedang melihat keluar dari jendela.
Setelah dibilang, memang terasa dingin.
Pemandangan diluar diselimuti salju.
Gue terpana memandangi pemandangan saljunya tapi sepertinya Gue udah berdiri disini agak lama.
Sepertinya belakangan ini, Gue bakalan lupa tentang waktu saat Gue konsetrasi terhadap sesuatu.

「Ya, Ayo masuk」

Si pelayannya menggendong Gue... dan membawa Gue ke tempat tidur.
Ada seseorang diatas kasur besar itu.
Ia masih seorang bayi kecil.
Bayinya sedang tidur dengan nyamannya.
Gue dengan hati-hati ditidurkan disamping bayi itu.
Tempat tidurnya adalah produk pesanan spesial yang dibuat agar dua bayi bisa tidur didalamnya.

Kau harusnya sudah bisa mengerti Apa Gue ini.
Gue adalah seeorang bayi.

Kenapa Gue, seorang bayi bisa berpikir dengan jernihnya? Itu karena Gue memiliki ingatan dari kehidupan sebelumnya.
Gue adalah murid SMA biasa di kehidupan sebelumnya.
Saat Gue sadar, Gue sudah menjadi seorang bayi.

Itu mungkin yang disebut-sebut reinkarnasi.
Orang mati yang terlahir kembali sebagai orang yang berbeda.
Itu artinya Gue telah mati di kehidupan sebelumnya.
Ingatan terakhir Gue dari kehidupan terakhir Gue adalah sedang menghadiri kelas Bahasa Jepang.
Disaat itu, Gue menemukan sebuah retakan di tempat diatas ruang kelas dan dari situ, Gue tidak ingat apapun lagi.

Retakan dilangit, hal seperti itu tidak sering terjadi di Bumi.
Itu mungkin saja penyebab kematian Gue.
Dan entah bagaimana Gue telah terlahir dengan ingatan kehidupan Gue sebelumnya.

Gue gak bisa bilang gak ada penyesalan di kehidupan Gue sebelumnya.
Itu penuh dengan penyesalan.
Gue masih ditengah-tengah masa muda Gue dan Gue ingin bermain lagi dengan temen-temen Gue. Dan juga Gue tidak ada kesempatan untuk mendapatkan pacar seumuran Gue.
Ditambah lagi, Gue rasa Gue tidak berbakti kepada kedua orang tua Gue karena mati terlebih dahulu dibandingkan kakek dan nenek Gue.
Gue merasa depresi saat Gue berpikir Gue tidak dapat bertemu dengan keluarga Gue lagi.

Gue khawatir tentang keadaan sekolah Gue setelah Gue mati.
Gue ingat jelas bahwa retakannya meledak.
Gue mati karena itu tapi bagaimana dengan yang lain?
Kyouya, Kanata, Hasebe-san yang duduk disamping Gue, semuanya, apa semuanya mati bersama Gue?
Gue jadi takut saat berpikir itu.
Rasanya normal disaat pagi hari tapi sekarang, mustahil untuk bertemu lagi.




Setelah bereinkarnasi, Gue terus menghadapi kegelisahan yang menghancurkan Gue.
Tanpa mengerti apa yang terjadi, Gue menjadi seorang bayi saat Gue menyadarinya. Sudah jelas bahwa Gue merasa gelisah akan situasi ini.
Terlebih, negara dimana Gue terlahir bukanlah Jepang.
Ini bahkan bukan di Bumi.
Disini bukan Bumi tapi dunia lain.

Gue tidak tahu itu diawalnya.
Gue tidak mengerti bahasa disini dan Gue tidak pernah keluar dari kamar anak-anak ini.
Oleh karena itu, Ada banyak hal yang tidak Gue ketahui.
Awalnya, Gue mengira ini adalah sebuah negara di Eropa.
Tapi disaat Gue melihat sihir, Gue tahu ini bukanlah di Bumi.

Ada sihir didunia ini.
Pertamakali Gue melihat sihir adalah diwaktu dimana sang orang besar dari gereja memberikan Gue sesuatu yang disebut keberkatan.
Kilauan cahaya mengelili Gue dan Gue bisa merasakan badan Gue penuh dengan kekuatan.
Itu bukanlah sebuah imajinasi maupun sebuah trik.
Gue menyadari adanya sihir setelah merasakan itu.

Awalnya, Gue girang karena faktanya ada sihir.
Tapi beberapa saat setelah itu, Gue menjadi gelisah lagi.
Di dunia dengan sihir, apa Gue akan baik-baik saja?
Gue hanyalah seorang pria biasa di kehidupan sebelumnya.
Saat Gue di jepang, tidak ada kesulitan di hidup Gue.
Tapi di dunia ini, Gue tidak dibolehkan untuk menjadi biasa.
Bisakah Gue hidup seperti yang diharapkan?
Gue menjadi gelisah.

Gue mempelajari bahasanya dengan putus-asa
Rasanya lebih mengerikan dari yang Gue kira bahwa Gue tidak mengerti bahasanya disini.
Gue tidak mengerti apa yang dikatakan pihak yang lain.
Gue tidak berpikir bahwa Gue akan merasa tak berdaya.
Rasanya Gue adalah satu-satunya yang terisolasi.

Gue gelisah karena Gue telah bereinkarnasi di dunia berbeda.
Gue gelisah karena Gue tidak mengerti bahasanya.
Gue gelisah karena Gue tidak tahu akan baik-baik saja atau tidak untuk kedepannya.
Gue, yang merasa gelisah terhadap semua hal telah terselamatkan oleh adik perempuan Gue yang sedang tidur dengan damainya disamping Gue.
Adik perempuan kecil ini yang terlahir dari ibu yang berbeda tidak tampak ada kegelisahannya.
Ia terlihat santai seperti dunia ini tidak ada apapun untuk gelisah.
Yaa, wajar karena ia adalah seorang bayi.
Keberadaan yang lemah yang bergantung pada dunia dan melepas semuanya kepada yang lain.
Aslinya, seorang bayi adalah seperti itu.
Gue merasa segelisah ini karena Gue memiliki ingatan kehidupan sebelumnya.

Dan Gue menyadarinya.
Karena Gue memiliki ingatan dari kehidupan sebelumnya, Gue harus setidaknya lebih kuat secara mental dibandingkan adik perempuan Gue.
Tetapi, mengapa Gue terbebankan dengan kekhawatiran saat adik perempuan disamping Gue terlihat sangat damai.
Gue kakak laki-laki dari anak ini.
Bagaimana bisa seorang kakak laki-laki menunjukkan penampilan yang menyedihkan kepada sang adik perempuan.
Sebagai kakak laki-laki, Gue harus menunjukkan penampilan yang keren kepada adik perempuan Gue.

Itu hanyalah penampilan biasa.
Tetapi, setelah itu, Gue berhenti khawatir.
Walaupun kegelisahannya belum hilang.
Tapi Gue ingin setidaknya melindungi adik perempuan tak berdaya ini.

Gue mempelajari bahasa dan Gue bisa mengetahui tentang dunia ini dari pembicaraan sedikit-sedikit.
Gue secara paksa menggerakan badan bayi Gue agar Gue bisa bergerak secepat mungkin.
Berkat itu, Gue bisa merangkak lebih awal dibandingkan bayi biasa.
Seperti ini, Gue mengumpulkan motivasi Gue dari penampilan adik perempuan Gue.
Untuk menjadi seorang kakak laki-laki yang bisa dibanggakan adik perempuan Gue.

Itulah titik permulaan dari Pangerang Keempat Kerajaan Anareich, Shurein Zagan Anareich.



Chapter Sebelumnya

3 comments:

  1. Ntah kenapa aga jengkel baca novel pake gue gini wwww

    ReplyDelete
  2. guegueguegeu, kok pake gue gan emang aslinya apa

    ReplyDelete