Wednesday 28 June 2017

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 68

68. Akhir dari Lapisan Bawah


Setelah menyerah dari membuat "Deteksi" dapat digunakan, Aku mencoba kombo "Benang Laba-laba" dan "Serangan Beracun".
Hasilnya adalah, gufufufu.
Ah, Aku menantikan untuk mencobanya dalam pertarungan.
Uhehe.

Setelah itu, Aku selalu terus berjalan.
Aku tidak menghadapi monster apapun selama itu. Perjalanannya sangat damai.
Staminaku tidak berkurang karena Aku telah makan terlalu banyak, dan sepertinya tidak akan ada masalah meskipun Aku tidak berburu monster untuk beberapa waktu.
Oleh karena itu, sekaranglah kesempatan untuk bergerak lebih jauh selagi tidak ada monster.

Karena Aku bebas saat Aku jalan, Aku menaikkan skill-skill yang mungkin bisa dinaikkan sambil berjalan.
Sebagai hasilnya, skill-skill tipe kelima indra, "Peningkatan Penglihatan", "Peningkatan Pendengaran", "Peningkatan Penciuman", dan "Peningkatan Perabaan" naik ke level 5.
Saat melakukan itu, "Konsentrasi" naik sendiri dan sekarang menjadi level 8.
Walaupun sebelumnya skill "Konsentrasi" naik dengan cukup cepat, naik levelnya jadi lebih cepat dengan pengaruh dari "Kebanggaan".
Skill ini, walaupun tidak ada rasa nyata dalam pengaruhnya, skillnya cukup efektif.
Berkat skill ini pula Aku masih bisa berkonsentrasi untuk bertempur meski dalam kondisi extreme seperti pertarungan dengan para monyet.
Skillnya sederhana tapi tingkat kontribusinya sangat tinggi.

Dan, untuk tipe kelima indranya, seperti yang diduga, perbedaannya jelas saat skill-skillnya menjadi level 5.
Pandangan yang Aku bisa lihat sebelumnya menjadi lebih jernih.
Aku bahkan bisa melihat permukaan dari batu jauh di depan sana jika Aku inginkan.
Pengaruhnya sama dengan indra pendengaran dan penciuman.
Semua suara dan bau di dalam labirin ini telah kumengerti.

Tetapi, bisa dibilang "Peningkatan Perabaan" ada keuntungan dan kerugiannya.
Aku jadi terlalu sensitif.
Ah, Maksudku bukan yang bernafsu.
Jangan harap.
Mereka yang mengharapkan itu akan menerima hukuman dililiti dengan benang-benangku dan akan kupastikan kalian akan naik ke langit dengan taring racunku.
Tapi tetap saja, untuk mereka yang 「Ini hadiah dari industri kami」, Aku pasti akan lari.

Ah, cerita tentang "Peningkatan Perabaan".
Untuk lebih jelasnya, Aku tidak bisa tenang karena Aku bisa merasakan aliran dari angin.
Aku sudah terbiasa dengan itu setelah beberapa waktu, tapi awalnya, harusnya naik pelan dan perlahan-lahan sampai terbiasa dengannya.
Karena levelnya dinaikkan dengan cepat, rasa ketidaknyamanannya sangat mengerikan.
Sepertinya akan memakan beberapa waktu sampai Aku terbiasa sepenuhnya.

Yaa, jika tidak bisa ditahan lagi Aku bisa mematikannya, jadi kurasa akan kulakukan saja itu.
Jika ditanya yang mana, indra penciuman memiliki banyak saat untuk dimatikkan.
Rasanya Aku tidak rela mencium sesuatu yang bau.

Jika dipikir seperti itu, rasanya tidak berarti mendapatkan "Peningkatan Pengecapan".
Lagipula, monster-monster di dalam labirin ini terasa buruk.
Aku belum pernah menemui monster yang lezat.
Diantara mereka, ada serangga siput ini yang dilarang untuk dimakan.

Dipikir-pikir lagi, Aku belum melihat seekor serangga siput pun sejak waktu yang lalu.
Mereka ada dimana-mana sebelum Aku menerima serangan para monyet itu.
Sekarang, satupun tidak ada.
Kemana mereka pergi?

Ah, meski begitu, panas.
Aku ingin sebuah AC.
Perlakuan macam apa ini, Aku, yang memasuki setengah kondisi Hikki saat Aku berada di ruangan dimana AC-nya menyala saat musim panas, harus bergerak di panas seperti ini.
Aku yang lemah ini tidak kuat panas maupun dingin.

... Panas?
Tunggu dulu, panas?
Labirin lapisan atas dan lapisan bawah yang selalu berada pada temperatur nyaman menjadi panas?

Aku memeriksa sekitarku pelan-pelan.
Tiada tampak seekor monster disekitar.
Aku juga tidak merasakan bahaya apapun.
Akan tetapi, badanku merasakan perubahan lingkungannya.

Aku menengok ke hadapan dinding.
Walaupun sulit dilihat, lerengnya mengarah ke atas.

Atas.
Atas.
Lerengnya ke atas!
Uwa, Aku berhasil!
Akhirnya, datang juga!
Mengarah ke atas artinya itu, kan?
Pasti itu!

Itu artinya Aku sedang naik dari lapisan bawah ke lapisan tengah!

Hyahhoi!
Aku berhasil!
Jalan ini adalah jalan yang benar!
Dengan ini, Aku bisa pergi dari lapisan bawah ini mimpi buruk ini!
Aku tidak perlu ketakutan akan Naga Bumi lagi!
Aku tidak akan diserang oleh sekumpulan pasukan monyet lagi!
Aku tidak perlu sembunyi dengan penuh hati dan kabur seperti bayangan sambil ketakutan akan monster-monster disekitar lagi!

Aku dengan insting mulai berlari.
Spesialisasi kecepatan memang hebat.
Aku memanjat lerengnya dengan kecepatan yang bahkan membuatku terkejut.
Tapi, indikator stamina kuningku takkan tahan lama.

Zee, zee.

Ah.
Meskipun Aku ada kecepatan, Aku takkan tahan lama jika tidak memiliki tekanan seketika.
Ini sebuah celah kelemahan.
Jika tiba waktunya, Aku bisa menggunakan indikator stamina merahku untuk terus berlari seperti yang kulakukan saat kabur dari para lipan, tapi Aku harus menaruh ini dalam pikiranku sebagai salah satu kelemahanku.

Selagi seperti itu, Aku akan selesai mendaki lerengnya sebentar lagi.
Jika Aku selesai mendaki ini, Aku akhirnya bisa melihat lapisan tengah yang Aku hanya pernah lihat dalam mimpiku.

Jalan yang kutempuh sangat jauh untuk ke sini.
Permulaannya adalah saat Aku dikejar oleh seekor ular, dan Aku jatuh kedalam Lapisan Bawah.
Dari situ, adalah bahaya berentetan.
Aku hampir terbunuh oleh lebah-lebah, Aku hampir terbunuh oleh si Naga Bumi, Aku kabur dari sarang monster-monster kuat, Aku hampir terbunuh dengan rasa si serangga siput dan Aku juga hampir terbunuh oleh monyet-monyet itu.
Tiada hal kecuali hampir terbunuh.
Aku telah bertahan hidup dengan hebat.
Tidakkah ada banyak kejadian?
Kurasa takkan ada bermasalah meskipun ada beberapa, meski sedikit, hal yang terjadi?

Tapi, dengan ini, waktunya mengucapkan selamat tinggal pada hidup dimana Aku hidup berdampingan dengan kematian!

Selamat tinggal, lapisan bawah!
Halo, lapisan tengah!

Dibalik lerengnya adalah tanah membara dimana magma tersebar dimana-mana.




Chapter Sebelumnya

No comments:

Post a Comment