Wednesday 3 August 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? S4

Catatan Pengarang : Aku akan membuat seri S-nya setiap lima chapter.
Catatan Penerjemah : Mulai sekarang saya akan pakai tanda kutip "" untuk setiap percakapan.

S4. Sihir


Gue konsentrasikan pikiran Gue.
Gue mengenali kekuatan sihir yang terisi didalam tubuh ini.
Bila kau bisa melakukannya sampai situ, maka kau bisa mendapatkan skill 『Indra Sihir』.
Gue kembangkan lagi dari situ dan Gue bisa mengsirkulasikan kekuatan sihir yang ada di tubuh ini.
Kekuatan sihirnya mengalir dibadan seperti darah.
Meminjam kekuatan dari skill 『Indra Sihir』, Gue percepat sirkulasi kekuatan sihirnya.
Kecepatan dari kekuatan sihirnya meningkat dengan cepat.
Gue konsentrasikan sebagian dari itu ke tangan.
Kekuatan sihirnya terus berakselerasi kedalam tangan Gue dan berubah menjadi energi yang sangat padat.
Setelah itu, akan selesai jika Gue memberikan bentuk yang dipanggil 「Sihir」 kepada kekuatan sihir ini.

Tetapi, Gue tidak akan melakukannya sampai situ.
Atau mungkin, Gue harus katakan bahwa Gue tidak bisa melakukannya.
Gue perlahan-lahan mengembalikan kekuatan sihir yang telah Gue kumpulkan di tangan Gue ke badan dan menurunkan kecepatan dari kekuatan sihirnya.

Saat kekuatan sihirnya sudah tenang, Gue buka kedua mata yang telah Gue tutup untuk berkonsentrasi.
Didepan setelah membuka mata Gue tampak Anna yang melihat Gue dengan keringat dingin.
Berdiri disamping Anna adalah clevea, tapi sepertinya dia tidak menyadari ketidak normalan Gue tidak seperti Anna.

"Menakjubkan"
"Apa ini segitu hebat?"
"Dibilang 'hebat' mungkin terdengar sedikit kurang jelas. Meskipin kau lihat pada kemampuan operasionalnya, Tuan Putri yang sekarang adalah Penyihir kelas pemula sedangkan Yang Mulia telah mencapai kelas menengah. Untuk kapasitas sihir, kalian berdua telah melampauiku pada usia ini"

Berkat usaha Gue untuk menguping untuk mempelajari kata-kata dunia ini, Gue berhasil mendapatkan 『Peningkatan Pendengaran』, membuat Gue bisa mendengar segalanya.

"Apakah ini orang yang disebut Jenius?"

Anna mengangguk dengan serius kepada perkataan Clevea.
Jenius, huh.

Gue bukan seaslinya Jenius.
Memang, berkat keluarga Gue, jumlah dari kekuatan sihir Gue lebih dari normal.
Tapi, sisanya mungkin karena Gue telah terlahir dengan memori dari kehidupan Gue sebelumnya.

Walaupun Gue masih muda, usia mental Gue adalah seorang murid SMA.
Terus terang saja, kehidupan seorang bayi itu bebas untuk seorang murid SMA.
Jadi Gue mulai latihan sihir untuk menghabisi waktu luang Gue.
Berkat Anna sebagai guru yang baik sekali, tidaklah susah untuk mengerti penjelasan yang sulit untukku yang didalamnya seorang murid SMA.

Berkat itu, Gue telah mendapatkan dua skill, 『Indra Sihir』 and 『Kendali Sihir』 di awal-awal.
Keduanya telah mencapai level 5 sekarang.
Itulah hasil yang Gue telah terus lakukan selama Gue ada waktu luang.

Biasanya, seseorang harus latihan untuk waktu yang lama sebelum ia bisa menggunakannya.
Tapi, Gue ada banyak waktu luang sebagai seorang bayi dan Gue selalu menginginkan sihir, jadi Gue latihan kapanpun ada waktu luang.
Berkat itu, Gue harus menampilkan sihir Gue yang tidak cocok dengan usia Gue ke sekitar.

Tapi, jika Gue harus katakan siapa jenius yang asli, Gue akan katakan itu adalah Sue.

Gue lihat keadaan Sue yang duduk disamping Gue.
Sue meniru Gue dan memanipulasi kekuatan sihirnya dengan cara yang sama dengan Gue.
Pembentukannya tidak sebagus Gue dan kecepatan sirkulasinya juga pelan.
Meskipun begitu, kekuatan sihir sungguh-sungguh di arahkan dan di kendalikan.

Pengendalian dari kekuatan sihir tidak semudah di bilang.
Gue pernah kesulitan sampai skillnya didapatkan.
Dari awal, Gue yang datang dari dunia tanpa sihir, sulit untuk mengerti apa itu kekuatan sihir.

Dikatakan biasanya, umur untuk bisa mengendalikan kekuatan sihir adalah 5 tahun.
Ngomong-ngomong, 1 tahun di dunia ini adalah 411 hari.
Tidak ada manusia yang bisa mengendalikan kekuatan sihir sejak mereka seorang bayi kecuali Gue dan Sue.

Gue bisa melakukannya karena Gue bereinkarnasi dan Gue secara mental adalah orang dewasa.
Tapi, Sue berbeda.
Sue hanyalah meniru Gue.
Hanya belajar dengan meniru, ia berhasil menggenggam pengendalian dari kekuatan sihir.
Dia adalah orang jenius.

Terus terang saja, sebagai bayi dengan kemampuan seperti itu, tidak tertolong bahwa Gue merasa gelisah tentang masa depannya.
Memiliki bakat semua ini, Sue pastinya akan menjadi orang penting di masa depan.
Yang mirip dengan Gue yang seorang murid SMA biasa di hidup Gue sebelumnya.
Gue tidak merasa bahwa Gue berbakat.
Saat ini, Gue masih ada keunggulan karena bereinkarnasi, tapi saat ia menyampai dengan Gue, dia akan mengalahkan Gue dalam sesaat.
Lalu, martabat Gue sebagai seorang Kakak...
Tidak, itu telah diputuskan bahwa akan terjadi seperti itu dan masih ada banyak waktu sebelum itu terjadi.
Itulah mengapa Gue harus menjauhkan keunggulannya sejauh mungkin.

"Nee, ngapa gak boleh make sihir?"

Anna melarang Gue menggunakan sihir.
Gue hanya diizinkan untuk menggunakan "Kendali Sihir".
Dari situ, bisa untuk menggunakan sihir untuk pertama kalinya setelah mendapatkan skill-skill sihir dari setiap elemen.
Meskipun Gue tahu itu, Gue tidak punya skill sihir.
Gue bahkan tidak tahu cara mendapatkannya.

"Yang Mulia, ada beberapa alasan untuk itu tetapi alasan terbaik adalah karena itu berbahaya.
Sihir memiliki kekuatan besar. Dikarenakan resikonya yang besar, diputuskan bahwa sihir tidak boleh didapatkan sampai usia yang cukup"

Meskipun Gue mengerti penjelasan Anna, Gue gak bisa setuju dengan itu.
Walaupun Gue terlihat seperti ini, tapi Gue harusnya sudah mencapai usia yang cukup.
Tetapi, Gue satu-satunya yang tahu itu.
Walaupun tidak ada jalan lain, ini menjengkelkan.

"Ditambah lagi, penting untuk memastikan kecocokan elemen dengan batu penaksiran. Anda akan kesulitan nanti jika anda mendapatkan elemen yang tidak cocok dengan anda"

Batu penaksiran sepertinya adalah sebuah alat sihir yang bisa memeriksa status dengan ditel.
Ada beberapa orang yang menjualnya dengan harga murah, tapi batu penaksiran seperti itu tidak akan menunjukkan informasi kecocokan elemennya. Hanya beberapa orang berkuasa yang memilikinya.
Tentu saja, keluarga kerajaan memiliki batu penaksiran yang berkelas seperti itu, tapi Gue belum pernah di taksir.

"Yang Mulia, Saya yakin bahwa Anda akan menjadi penyihir penting dunia tanpa terburu-buru. Meski begitu, Anda tidak boleh sombong, oke?"
"Hai"

Tidak mungkin bahwa Gue akan sombong.
Karena Gue masih takut bahwa adik perempuan Gue akan melampaui Gue.
Bagaimanapun juga, Gue gak boleh gegabah.
Rahasianya terkubur di fondasi.
Mari asah "Kendali Sihir" Gue lagi.
Gue bersungguh-sungguh dalam latihan "Kendali Sihir" Gue lagi.



No comments:

Post a Comment