Wednesday 3 August 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 36

36. Situasi putus asa


Kawanan raksasa lebahnya masih terbang dilangit.
Bagaimanapun juga, Aku harus pergi cepat pergi dari tempat ini.

Meskipun Aku berpikir begitu, tapi pilihanku satu langkah lebih lambat.

Seekor lebah menempel ke punggungku.
Dan kemudian, sakit yang amat sangat menjulur dari punggungku.

!!!!?????

AW!
Aku disengat!
Terlebih, dari tempat yang Aku ditusuk, sesuatu telah dituangkan kedalam badanku!
Ini racun!

Sekali itu melekat ke punggungku, Aku tidak bisa lakukan apapun.
Tidak, ada satu cara.
Ini bukanlah waktu untuk memikirkan tentang jumlah MPku yang kecil!

Aku kendalikan benangnya dengan "Kendali Benang" dan menempelkannya ke si lebah.
Lalu, Aku tahan dan ikat dia.


Dosei! ( どっせい!)

Aku genggam benangku dan lempar si lebah kebawah dengan melempar dari belakang!

Meskipun Aku ingin menghabisinya, tapi melarikan diri adalah yang terpenting sekarang!
Aku sembunyikan diriku di bayangan area berbatuan dekat dengan dinding permukaan.
Jika disini, dengan badan besar si lebah, mereka harusnya tidak bisa menyerang tempat ini.

Seperti yang Aku duga, beberapa lebah yang mengejarku terbang disekitar area ini untuk sementara sebelum mereka menyerah dan pergi.

Aku entah bagaimana berhasil selamat.
Tetapi, Aku tidaklah terlalu kuat.
Meski Aku tidak bisa melihatnya, tapi sekarang ada lubang besar di punggungku.
Ditambah lagi, HPku bersisakan 6.
30 HP lenyap dengan sebuah serangan.

Aku tidak terkejut.
Aku telah mengerti bahwa pertahananku lumayan rendah.
Malah, berkat tenaga laba-laba ini Aku bisa tetap hidup meskipun Aku mengalami luka serius seperti ini.

Bagus juga bahwa level "Resistensi Racun"ku tinggi.
Cairan yang dituang kedalam tempat Aku ditusuk pasti adalah racun.
Aku tidak tahu apakah racunnya ternetralkan atau tidak. Memang dalam situasi itu Aku tidak tahu apakah kesakitan racunnya atau jarumnya, tapi Aku pasti telah mati saat ini juga jika Aku tidak memiliki "Resistensi Racun".

Dengan luka ini, untuk sementara Aku tidak berpikir Aku bisa bergerak.
Aku tidak tahu apakah ini akan sembuh sendirinya atau tidak.
Jadi, seperti sebelumnya, Aku ingin mengincar sembuh sempurna dengan naik level.
Jika seperti itu maka Aku ingin mengambil lebah yang terbelenggu yang Aku buang barusan untuk mendapatkan EXP dan makanan.

Tetapi, bukanlah rencana bagus untuk keluar dari sini.
Haruskah Aku tempel seutas benang padanya menggunakan "Kendali Benang" dan menariknya pelan-pelan?

Tiba-tiba, Aku ada perasaan buruk.

Aku diam-diam lihat keluar dari bayangan batunya.
Ada sosok si lebah yang terbelenggu meronta-ronta.
Dan ada sosok dari monster lain yang mendekatinya pelan-pelan

『Baradrad Elro LV5 Gagal menaksir statusnya』

Itu si ular.
Dia, apa dia mengejarku!?
Tidak, bukan.
Itu mungkin adalah individu lain meskipun ia memiliki level yang sama.
Ini buruk.
Dari apa yang Aku bisa lihat, mungkin ada banyak ular ini yang memiliki kekuatan seekor monster berkelas boss didalam area ini.
Jika Aku ditemukan dalam kondisi terluka seperti ini, Aku akan mati.

Si ular mendekati lebahnya pelan-pelan.
Kau bisa ambil lebahnya, tolong jangan lihat Aku.
Tetapi, si ular tidak melakukan apapun terhadap lebahnya.
Lebih tepatnya, ia tidak bisa.

Sesuatu merobek badan si ular dengan kecepatan tinggi.

Huh?
Apa mataku jadi gila?
Ular itu dengan mudahnya menjadi potongan-potongan kecil seperti secarik kertas.
Ular itu yang dilindungi dengan sisik yang kuat.
Si ular yang memiliki kecepatan setara denganku tidak memiliki waktu bereaksi.

『Naga Bumi Alaba LV31 Gagal menaksir statusnya』

Dia, dia berada disitu dengan tenangnya.
Kebalikan dari nama yang dipanggil naga, ia memiliki wujud seperti seekor srigala.
Kaki yang melangkah dengan kokohnya di tanah.
Ekor yang panjang.
Tanpa sayap.
Itu adalah penampilan dari seekor naga yang megah sekali.

Ini buruk.
Insting sebagai laba-laba, penalaran sebagai manusia, teriakan dari jiwa, semua itu mengumpulkan suaranya.
Itu tidak bagus.
Tidak mungkin untuk bisa.
Dari awal, dia bukanlah seekor lawan yang bisa dipilih menang atau kalahnya.
Ditimbang dari itu, Aku hanyalah seperti sebuah santapan.
Aku bahkan bukan seorang lawan.
Sudah ditetapkan bahwa Aku pasti akan dimakan saat Aku masuk ke pandangannya.
Keberadaanku terisolir seperti itu.

Naga Bumi Alaba mengunyah si ular yang telah di hancur remukan satu persatu.

《Kecakapan Skill tercapai. Skill 『Mata-mata LV1』 telah menjadi 『Mata-mata LV2』》

Diam!
Aku mohon, tolong diam!
Apa yang harus kulakukan jika ia melihatku!

Saat Naga Bumi Alaba selesai mengunyah si ular, ia pergi tanpa memperhatikan si lebahnya.

Aku, aku selamat.
Aku tidak tahu apakah dia tidak melihatku atau dia memang melihat tapi mengabaikanku. Bagaimanapun juga, Aku selamat.

Meskipun Aku telah mengalami banyak situasi hampir mati, tapi kenyataannya, sekarang, Aku setengah mati.
Ini mungkin pertama kalinya Aku berpikir bahwa itu adalah seberbahaya seperti ini.
Aku bahkan takut untuk mengingatnya.

Ini buruk.
Dengan orang itu berkeliaran disekitar area ini, Aku harus kabur secepatnya dengan cara apapun.

Aku lihat ke sekitar.
Ini adalah dasar jurang dimana Aku terjatuh.
Diameter dari lubangnya sepertinya sekitar 100 meter.
Dalamnya lebih dari itu.
Bagaimanapun juga, Aku tidak begitu tahu tingginya.
Kawanan raksasa lebahnya menyelimuti langitnya seperti dinding.

Aku lega bahwa "Penaksiran" tidak aktif karena ada jarak.
Kalau tidak, Aku mungkin kehilangan kesadaranku saat Aku menaksir sekerumunan itu. (TLN: uhh.. dalam bahasa indonesia menaksir artinya menilai.. bukannya naksir lawan jenis ya)
Aku harus menghadapi kawanan raksasa lebah itu untuk bisa kembali ke area awal.
Terlebih, sambil mendaki jurangnya.

Mustahil.
Aku tidak bisa melawan sambil melekat di jurangnya.
Di situasi seperti itu, Aku tidak bisa bergerak cepat dan bidikanku menggunakan benangnya tidak akan akurat.
Ini medan yang menyegel keahlianku sepenuhnya.
Untuk si lebah-lebahnya, mereka bisa bergerak dengan bebasnya di udara.
Tidak mungkin menang.

Meski begitu, ini bunuh diri untuk menjelajahi lantai dimana monster seperti itu berada.
Beberapa gang terhubung kedalam dasar jurang ini.
Berhasil atau gagal. Haruskah Aku maju lewat gang lain dari yang dilewati monster itu?
Aku tidak bisa.
Dengan luka serius seperti ini, meskipun bukan monster itu, semuanya akan berakhir jika Aku menemui seekor monster.

Ini buruk.
Aku mungkin sudah di checkmate.



Chapter Sebelumnya

No comments:

Post a Comment