Friday 19 August 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 39

39. Laba-laba vs Lebah ②


Hari ketiga. Saat Aku berpikir bahwa Aku sementara ini harus tidur, ada kabar baik dari si suara langit.

《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Resistensi Sakit LV9』 telah menjadi 『Penghapusan Sakit』》
《Kondisi terpenuhi. Skill 『Peredaan Sakit LV1』 diperoleh dari Skill 『Penghapusan Sakit』》



"Resistensi Sakit"nya naik lagi.
Selain itu, sepertinya Resistensinya naik dari 8 ke 9 tanpa sepengetahuanku.
Mungkin naik sambil Aku tertidur.
Dalam namanya notasi levelnya menghilang dan berubah menjadi penghapusan.
Memang, ini rasanya seperti mencapai level maximum dalam sebuah game.
Ini skill kedua yang telah mencapai level maximumnya setelah "Penglihatan Malam".
Ini harusnya yang pertama Aku tingkatkan level skillnya ke 10 dengan diriku sendiri karena sepertinya "Penglihatan Malam" dari awal memang sudah skill berlevel tinggi.
Tapi diragukan bahwa apakah berguna untuk merasakan sakit atau tidak.

Yaa, Aku rasa skill yang diperoleh adalah skill asli yang meringankan sakit.
Tidak, "Resistensi Sakit"nya bukanlah palsu.
Tidak ada banyak perubahan dalam level 1.
Seperti biasa, sakit punggungnya masih terasa.
Jika level skillnya meningkat, sakitnya mungkin akan lebih baik. Mari harap bahwa level skillnya meningkat sambil Aku tidur.
Oleh karena itu, Selamat malam.



Hari keempat.
Karena staminaku mulai berkurang sedikit demi sedikit, Aku berniat untuk beraksi.
Sasaranku adalah si lebah yang tersesat.
Resikonya lebih tinggi kalau mengincar grup.
Aku pikir Aku mungkin bisa menang.
Walau Aku berpikir, Aku harus lebih berhati-hati.
Saat ada banyak lawan, situasi tak terduga bisa terjadi.

Dikarenakan itu, akan lebih mudah untuk melakukannya pada yang tersesat.
Pemikiran si yang tersesat itu tidak pasti karena ia tidak di perintah oleh si lebah kapten.
Saat Aku mengamati kemarin, ada seekor individu yang memasuki lubang sempit yang tidak bisa dimasuki sebuah grup.
Aku pikir bahwa individu yang Aku pernah tangkap sebelumnya didalam sarangku juga tersesat setelah asal memasuki lubang-lubang tersebut.
Tapi, Aku tidak merasa bahwa si individu berhasil mencapai sarangku dari tempat ini, jadi paling-paling ada kawanan lebah lain disekitar tempat itu.

Dari apa yang kulihat, yang tersesat tidak terlihat pintar.
Oleh karena itu, ia mungkin merasa puas dengan tersesat tanpa membuat sebuah grup.
Bagaimanapun juga, si yang tersesat mungkin akan menyerang jika Aku memprovokasinya.

Tetapi, Aku tidak ingin bergerak dengan strategi tidak pasti ini.
Aku keluarkan senjata baru yang telah Aku pikirkan kemarin.

Benang pelekat keras berbentuk seperti bola yang tertempel di ujungnya, Aku namakan, Kumorning Star! (TLN: Morning Star adalah nama tipe senjata abad pertengahan)
Fufufu.
Aku akan hantamkan ini ke lebah yang ada di udara dengan kekuatan fisiknya dan kekuatan dari "Kendali Benang".
Mungkin, atau lebih tepatnya, kebanyakan tidak akan kena.
Tapi, itu bagus.
Aku hanya harus membuatnya sadar bahwa Aku adalah lawan.
Setelah itu, ia pasti menyerangku asal-asalan.
Beruntung kalau Aku mengenainya. Aku berhasil jika Aku bisa menarik perhatian nya.

Setelah itu, Aku berharap bahwa si yang tersesat datang mendekat ke sarang.
Dari observasi kemarin, ini akan berjalan lancar karena si yang tersesat datang untuk melihat keadaan sarang ini berkali-kali.

《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Peredaan Sakit LV2』 telah menjadi 『Peredaan Sakit LV3』》

Sambil menunggu, level dari skill "Peredaan Sakit" naik.
Huh?
Kenaikan levelnya lumayan lambat dibandingkan dengan "Resistensi Sakit".
Aku kira akan meningkat ke sekitar 5 sambil Aku tidur, tapi levelnya tidak meningkat sebanyak itu.
Hmm?
Kondisi dari akumulasi kecakapan skill itu berbeda?
Atau, apakah bahwa jtung skillnya?
Aku tidak tahu.

Tapi, jelas-jelas bahwa levelnya naik.
"Peredaan Sakit"nya sungguh sebuah skill yang melegakan sakit.
Berkat itu, sakit punggungku tidak terlalu sakit lagi.

Luka yang di punggung lumayan buruk.
Meskipun Aku telah membalut lukanya dengan benang menggunakan "Kendali Benang" pada hari pertama, tapi sebuah lubang besar dengan jelasnya terbuka.
Jika untuk seorang manusia, ini sudah pasti sebuah luka mati.
Apakah Aku selamat karena Aku seekor laba-laba? atau karena Aku seekor monster?
Bagaimanapun juga, ini adalah luka serius yang misterius untuk bisa hidup.
Aku kira Aku akan mati kesakitan saat lukaku dibersihkan dengan "Kendali Benang" dengan niat untuk mencabut benda yang seperti racun.

Aku harus naik level secepat mungkin untuk menyembuhkan luka ini.
Jika Aku tinggalkan lukanya seperti ini, tidak lama pasti akan menjadi lebih parah.
Bernanah, parasit, infeksi bakteri. (TLN: sebenernya ada kata Necrosis, tapi karena saya kurang tahu)
Meskipun Aku telah menyucinya dengan "Kendali Benang", Aku tidak menyucinya dengan air bersih dan tidak terdisinfeksi.
Aku harus lakukan sesuatu sebelum gejala-gejalanya datang.

Dan kemudian, sebuah kesempatan datang.

Seekor yang tersesat datang kemari.
Tidak ada lebah lain disekitarnya.
Jika ada lebah lain, ada kemungkinan bahwa ia akan lari kearah kawannya yang sedang terjepit.
Sekarang Aku tidak perlu khawatir tentang itu, ini adalah kesempatan sempurna.

Aku ayunkan Kumorning Starnya.
Konsentrasi. Konsentrasi.
Arahkan dengan benar dan, Ini dia!

《Kecakapan skill tercapai. Mendapatkan skill 『Konsentrasi LV1』》

Ah, kena.
Aku sekaligus mendapatkan sebuah skill.

Oou.
Aku tidak berpikir bahwa akan kena.
Kumorning Star yang Aku lempar mengenai badan si lebah dengan pasnya.
Tanpa ditunda, Aku gunakan "Kendali Benang" untuk menyelubungi sebuah benang kesekitar badan si lebah.
Aku bawa si lebah yang bertindak kasarnya kearah sarang.
Dan menjadikannya korban dari "Taring Beracun"ku.

Un.
Dari paling awal ini berhasil dengan baik.
Ini sepertinya pertanda bagus.
No no.
Aku tidak boleh sombong.
Dikarenakan itu, Aku telah mengalami pengalaman pahit.
Mari bersederhana saja.
Untuk sementara waktu, mari makan karena Aku berhasil melangkah maju ke langkah pertama.
Oleh karena itu, itadakimasu.




Chapter Sebelumnya

No comments:

Post a Comment