Wednesday 31 August 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 42

 42. Laba-laba VS Lebah ④


Akhirnya, waktunya telah tiba.

『Finjegoath LV6 Gagal menaksir statusnya』
『Finjegoath LV4 Gagal menaksir statusnya』
『Finjegoath LV5 Gagal menaksir statusnya』
『Finjegoath LV5 Gagal menaksir statusnya』
『Finjegoath Besar LV1 Gagal menaksir statusnya』



Salah satu grup lebah sedang berterbangan tepat didepanku.
Hawanya jelas-jelas berbeda dengan tunggu-dan-lihat yang biasa.
Mereka sudah pasti memandangku sebagai musuh dan berniat untuk bertarung.

Sarangnya telah mencapai sekitar setengah dari tujuanku.
Karena Aku telah mencapai sejauh ini, lebah-lebahnya sekarang terlihat berbeda, sepertinya mereka tidak bisa membiarkan Aku lagi.

Walaupun, ini hanya satu grup.
Apa Aku sedang di remehkan, atau mereka ini hanyalah tim pengintai untuk memeriksaku?
Bagaimanapun juga, jangan kira kalian bisa mengalahkan orang yang membuat sarang ini hanya dengan 1 grup.

Aku persiapkan Kumorning Starku.
Meskipun sarangnya dibuat berbentuk jaring, masih ada celah untuk melempar Kumorning Starnya dari dalam.
Celahnya sekitar dua setengah meter, jadi lebahnya tdaik bisa masuk karena ukurannya.
Meski mereka tidak bisa menembus jaringnya, Aku bisa menyerang sebanyak yang Aku inginkan dari dalamnya.
Yaa, mereka bisa terbang kabur dari tempat ini kapanpun mereka mau, jadi Aku rasa ini seri.

Si dua level lima maju.
Fun.
Meskipun kalian berdua maju bersamaan, sarangku tidak akan goyah.
Level skill "Benang Laba-laba" sekarang 8.
Aku bangga akan hebatnya ketahanan benangku meskipun saat levelnya rendah, tapi sekarang dengan setiap level ketahanannya terus meningkat.
Seperti yang Aku kira, kedua lebahnya menyeruduk ke permukaan sarangku dan badan mereka tertangkap oleh benang-benangnya.
Meski mereka memiliki badan besar dan melaksanakan serangan mereka dengan kecepatan hebat, sarangku tidak rusak sama-sekali.
Dengan tepatnya, bahkan tidak bergetar.

Benang longgar sarangku memiliki ketahanan yang luar biasa, dan benangnya cukup elastis untuk menyerap guncangannya seperti karet.
Benangnya melebar dan berkontrasi untuk melepaskan guncangannya sebesar kekuatannya saat terbebankan.
Serudukan si lebah bahkan tidak mencapai sebesar itu.
Dengan kata lain, mereka hanya sebisa itu.
Sarangku tidak perlu melepaskan guncangannya, sarangnya hanya menahan serangan mereka dengan ketahanannya.

Bukannya serudukan si lebah yang lemah.
Walaupun ini hal yang Aku mengerti dengan mengobservasi, mereka lumayan kuat.
Bahkan si ular termasuk diantara monster-monster yang dibawak lebah itu kembali.

Menyerang dari udara tanpa bisa diserang balik, menyerang dengan sengatan mereka, dan serangan dari fisik besar mereka.
Biasanya, semua ini adalah ancaman yang lumayan.
Mereka bisa meluncurkan serangan dengan bebas karena biasanya serangan lawan tidak akan mencapai mereka di udara.
Yaa, itulah mengapa mereka lemah terhadap serangan anti-udara.
Aku rasa berkat lebah-lebahnya tidak berhati-hati Kumorning Starku tidak pernah gagal.
Itulah mengapa, lebah adalah seekor lawan yang kuat jika kau melawannya seperti biasa.
Ya, jika kau melawannya seperti biasa.
Tapi kebanggaanku, rumahku, tidaklah biasa.
Kemampuan pertahanan yang abnormal, kekuatan mengikat yang abnormal, dan potensi dikepung yang abnormal.
Aku yakin si lebah-lebah tak pernah melihat strategi seperti ini sebelumnya.
Karena kebanggan makhluk ini yang disebut sebagai laba-laba yaitu ia memiliki intelektual manusia.

Aku abaikan si dua lebah yang tertangkap dalam sarangku.
Aku lempar Kumorning Starku ke arah ketiga sisanya yang masih tidak bisa memahami situasi saat ini.
Si lebah pemimpin langsung terkena Kumorning Starnya tanpa ada kesempatan untuk menghindar.
Jika Aku harus memilih, target pertama haruslah pemimpinnya.
Lemparannya langsung kena. Karena tekanan sentrifugal dan kekuatan jatuhnya, badan si pemimpin lebah mengenai dasar sarangnya.
Dengan ini, eliminasi pemimpinnya selesai.

Kedua sisanya tercengang, tidak tahu apa yang harus dilakukan tanpa pemimpin mereka.
Mereka sasaran yang bagus.
Aku habisi yang berlevel tinggi dahulu dengan Kumorning Starku.
Lalu, akhirnya lebah terakhir kembali sadar, tapi responnya payah.
Walaupun Aku tidak tahu apakah ia ingin memperbaiki kondisi tak berdaya ini atau tidak, ia menyerang menyeruduk kearahku.
Apa dia tidak mengerti apa yang terjadi pada mereka berdua sebelumnya?
Yaa, serangan putus-asa seperti itu tidak akan mencapaiku. Si lebah terakhir menabrak ke arah sarangku dengan tragisnya dan ia berhenti bergerak.

Mengecewakan.
Lebah-lebah yang mematikan yang Aku temui saat Aku jatuh tidak lagi bisa mengalahkanku setelah Aku membuat sarangku.
Saat berpikir bahwa sarangku tidak tergoyahkan sama sekali oleh serangan serudukan mereka, sepertinya seberapapun yang datang, tidak ada satupun yang bisa mencapaiku.
Sudah terbukti bahwa kemampuan pertahananku itu tinggi.

Dalam sebuah game, jika pertahanan mereka terlalu tinggi, mereka tidak akan mendapat sakit sedikitpun dari yang lemah.
Sarangku dan parah lebah termasuk dalam logika itu.
Dalam imajinasiku, Aku kira bahwa jika sarangnya menerima serangan, maka sarangnya harusnya menerima kerusakan yang cukup untukku setidaknya memperbaikinya.

Masih ada sekitar 100 lebah tak berguna beterbangan di udara.
Pada awalnya, Aku merasa takut akan banyaknya jumlah itu, tapi sekarang, ceritanya berubah karena Aku mengerti bahwa sarangnya tidak bisa ditembus bagaimanapun caranya.
Meskipun ada ratusan atau ribuan dari kalian, sengatan kalian tidak akan mencapaiku jika kalian tidak bisa menembus sarangnya.

Sepertinya kemungkinan kabur itu sangat tinggi.
Aku berikan serangan akhir pada lebah-lebah yang Aku tangkap dengan senangnya dan Aku mulai bertindak.








Chapter Sebelumnya

No comments:

Post a Comment