Monday 21 November 2016

Kumo Desu ga, Nani ka? Chapter 59

59. Pertempuran defensif 100 meter di atas tanah ⑤


Monyet-monyetnya terus bergerak.
Aku terus sebarkan benang-benang ke arahnya.
Ini seperti mengulangi di awal-awalnya.
Tetapi, ada juga bagian yang berubah.

Monyet-monyetnya telah memahami sifat dari benangku.
Bahwa mustahil untuk lepas setelah tertangkap.
Oleh karena itu, monyet yang maju di depan sengaja melebarkan badannya dan menembus area benangnya.
Agar menempelkan benangnya dalam jarak yang lebar pada dirinya sendiri.
Untuk membuat monyet-monyet yang mengikuti maju lebih mudah.

Karena itu, beberapa monyet mengengkang di dindingnya.
Terlebih lagi, untuk persiapan jatuhnya gumpalan benang yang besar seperti sebelumnya, mereka menempel ke dinding dengan kokohnya.
Dengan seperti itu, jalan untuk monyet-monyetnya terbentuk dan monyet yang mengikuti bisa maju.
Monyet yang mengikuti juga menempelkan dirinya saat menerima benangku.
Strategi putus asa yang dilanggar dengan kegilaan tanpa memperdulikan diri mereka sendiri.
Meski begitu, Aku kagum karena mereka bisa memikirkan sebuah strategi dengan tepatnya.
Ini sungguh sulit.

Tapi, tak peduli seberapapun cara yang kalian gunakan, selagi itu terdiri dari pengorbanan, lebih jauh mereka maju, lebih banyak jumlah monyet yang akan berkurang.
Sejak monyet-monyet raksasanya muncul, bala bantuannya berhenti berdatangan.
Jika ini berjalan seperti sekarang, monyet-monyetnya akan musnah sebelum mencapaiku.
Itu kalau monyet raksasanya tidak bergerak.

Aku terus berhati-hati pada monyet raksasanya.
Aku harus berhati-hati kepadanya sambil melawan monyet-monyet ini.
Ini pekerjaan yang sangat menggelisahkanku.
Berkat itu, level skillnya "Konsentrasi" naik lagi.

Dan, akhirnya, ada pergerakan dari si monyet raksasa.
Yang bergerak adalah monyet dengan level terendah.
Ia berbalik dan mundur ke belakang.
Walaupun bagus kalau ia hanya akan pergi, hidup tidaklah semudah itu.
Saat monyet raksasanya berbalik ke arah sini, ia mulai lurus berlari.

Jangan bilang!?
Saat berpikir bahwa itu mungkin saja, firasatku langsung memperingatkanku.
Aku langsung mempersiapkan penangkalnya.

Memang, yang Aku kira terjadi.
Si monyet raksasanya melakukan lompat lari untuk melompati gumpalan benangnya.
Dan dengan kekuatan lompat yang mengerikan, ia lompat ke arahku dengan sekejap.

Aku lemparkan Jaring yang berhasil kusiapkan tepat waktu ke monyet raksasa yang lompat itu.
Ia tak bisa menghindarinya di udara dan monyet raksasanya tertangkap dalam Jaring dengan mengecewakan.
Arah lompat monyet raksasanya bergeser ke bawah sedikit karena tertangkap dalam Jaring.
Ia menabrak ke dindingnya tepat di bawahku.
Ia terbelit dalam benangnya dan berhenti dalam keadaan terjebak ke dindingnya.

Monyet raksasanya langsung bangun kembali dari keadaan itu dan mulai mengamuk untuk kabur dari benang-benangnya.
Dengan segera Aku tambahkan benang-benang padanya sambil membuat Racun Laba-laba dengan "Sintese Racun", dan Aku menjatuhkannya ke mulut besarnya.
Monyet raksasanya meronta kesakitan karena kesakitan ganda dari benang dan racunnya.
Aku gunakan "Sintese Racun" sekali lagi sambil tidak sabaran karena ia tidak mati dengan satu Racun Laba-laba.
Tetesan air beracun memasuki mulut besarnya dengan tenangnya.

《EXP telah mencapai tingkat tertentu. Individu, Taratek Kecil LV7 telah menjadi LV8》
《Seluruh kemampuan dasar meningkat》
《Bonus Naik Level: Kecakapan Skill telah di dapatkan》
《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Pengembangan Jarak Penglihatan LV1』 telah menjadi 『Pengembangan Jarak Penglihatan LV2』》
《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Resistensi Asam LV3』 telah menjadi 『Resistensi Asam LV4』》
《Skill poin di dapatkan》

Aku tahu bahwa si monyet raksasanya telah mati karena levelku naik.
Aku buru-buru lepaskan kulit yang lama.
Aku tidak boleh merasa lega dulu.

Aku berpaling ke arah monyet-monyet yang menyerbu, dan salah satu monyet raksasanya ada di situ.

Mengambil kesempatan saat Aku sibuk dengan monyet raksasa yang lompat tadi, ia sudah merangkak naik ke sini menggunakan jalur yang sama dengan monyet lain.
Cepat sekali!?
Ia harusnya berada di tanah beberapa saat lalu, tapi ia telah datang sejauh ini.
Monyet-monyet yang menjadi jalan si monyet raksasa di hancurkan tanpa belas kasihan.
Ia memiliki kekuatan kaki dan kekuatan cengkaram sebesar itu, dan ia lari sampai sejauh ini dalam sekejap mata.

Aku lepaskan sebuah benang ke arah monyet raksasanya dengan buru-buru.
Si monyet raksasa menghindarinya dengan cepat meskipun ia berada di dinding vertikal.
Tapi, tidak ada jalan monyet di depannya.
Benang-benangku menyelimuti seluruh dinding dengan lengketnya di sana.

Monyet raksasanya menempel ke dindingnya.
Walaupun ia langsung meronta-ronta untuk merobeknya, sepertinya benang-benangku tidak bisa dilepas dengan mudah meski dengan kekuatannya monyet raksasa.
Tapi, dindingnya mulai mengeluarkan suara mengganggu lebih cepat daripada benangnya.

Jelas, Aku takkan membiarkan hal itu terjadi.
Aku langsung tambahkan benang-benang di sekelilingnya dan Aku tinggalkan apa adanya.
Itu harusnya bisa bertahan beberapa lama.

Aku langsung kembali menoleh.
Yang kedua telah bergerak, itu artinya yang ketiga harusnya sudah bergerak.
Prediksiku terbukti benar.
Aku langsung temukan yang ketiga.

Wujud yang mendekat itu baru saja ingin menutup mulutnya ke arahku sekarang.

!!?
Ini bukan lagi saat memerhatikan jatuh atau tidak.
Atau mungkin, Aku tanpa pikir bergerak dengan reflex.
Aku lompat ke udara dari pijakannya.

Aku tidak berhasil menghindarinya, kaki-kakiku di sisi kanan dan sebagian badanku dilahap.
HPku berkurang dengan sejenap.
Bersamaan dengan sakit yang amat sangat, kesadaranku hilang sejenak.
Tapi, jika Aku kehilangan kesadaran di sini, Aku takkan bisa bangun lagi.

Aku buru-buru tembakkan seutas benang ke udara.
Benang yang menempel ke dindingnya mencegah jatuhku.
Tapi, akibatnya Aku menabrak dindingnya dan Aku hampir kehilangan kesadaranku untuk sesaat.
Aku cengkram taring-taringku dan menahan kesadaranku.

《Kecakapan skill tercapai. Mendapatkan skill 『Resistensi Pingsan LV1』》

Penasaran apakah karena skill barunya atau bukan, Aku entah bagaimana berhasil menahan kesadaranku.
Aku arahkan mata-mataku ke arah tempat dimana pijakannya berada.

Monyet-raksasa-ketiganya menghancurkan pijakannya dan tertangkap dalam reruntuhan benangnya.
Itu wajar.
Tidak mungkin Aku akan membuat pijakan biasa.
Saat waktunya tiba, pijakannya dibuat untuk bisa menjadi perangkap.
Tapi, Aku tidak mengira bahwa pijakannya akan hancur dengan sekali serang.

Aku bergerak ke atas.
Karena setengah kakiku menghilang, Aku bergerak menggunakan "Kendali Benang" untuk mengangkat diriku.
Aku bergerak lebih ke atas dari monyet raksasanya yang menggila.
Aku pergunakan "Kendali Benang" sepenuhnya untuk mengekang monyet raksasanya dan membuatnya membuka mulut besarnya.
Aku ciptakan Racun Laba-laba menggunakan "Sintese Racun" dan biarkan monyet raksasanya menelannya.

《EXP telah mencapai tingkat tertentu. Individu, Taratek Kecil LV8 telah menjadi LV9》
《Seluruh kemampuan dasar meningkat》
《Bonus Naik Level: Kecakapan Skill telah didapatkan》
《Kecapakan skill tercapai. Skill 『Pemulihan HP Otomatis LV2』 telah menjadi 『Pemulihan HP Otomatis LV3』》
《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Kehidupan LV1』 telah menjadi 『Kehidupan LV2』》
《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Kelincahan LV1』 telah menjadi 『Kelincahan LV2』》
《Kecakapan skill tercapai. Skill 『Ketahanan LV1』 telah menjadi 『Ketahanan LV2』》
《Skill poin didapatkan》

Pergantian kulit naik level.
Fuu.
Aku kira Aku akan mati.
Barusan itu sungguh sangatlah berbahaya.
Aku mungkin akan benar-benar mati jika Aku tidak naik level.

Tapi, itu hanya sampai di sini.
Karena yang kedua sepertinya akan lepas dari kekangannya sebentar lagi, kutambah benang-benangnya.
Karena monyet raksasanya menghancurkan jalan berharga mereka, monyet-monyetnya tidak maju seperti yang kukira.
Sepertinya Aku bisa mengejar kembali waktu yang digunakan untuk melawan si monyet-monyet raksasa.
Jika mereka masih memiliki rencana untuk dimainkan, maka itu lain cerita, tapi saat ini monyet-monyetnya tidak memiliki cara untuk memutar balik situasi.

Meski begitu, Aku tak boleh lengah.
Dikarenakan itu, Aku telah mengalami banyak pengalaman menyakitkan.
Aku takkan santai sampai berakhir.





Chapter Sebelumnya

No comments:

Post a Comment